MEDIA SELAYAR. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dan Tim Kementerian Luar Negeri RI, malam hari ini Sabtu (28/1) melakukan rapat koordinasi terkait dua warga Selayar yang disandera kelompok militan bersenjata di Fhilipina.
Rapat dipimpin langsung Bupati Kepulauan Selayar, Muh.Basli Ali. Dihadiri oleh dandim 1415 Selayar, Wakapolres, Para Pejabat Pemkab dan Kades Tanamalala sebagai Perwakilan Keluarga Hamdan Dan Sudarling.
Dalam rapat koordinasi, Tim Kemenlu RI menyatakan bahwa hingga saat ini, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Filipina masih intens berkomunikasi terkait WNI yang diduga disandera kelompok Abu Sayyaf. Dan Pemerintah Pusat tetap fokus pada keselamatan para WNI.
Sementara itu Bupati Kepulauan Selayar, Muh. Basli Ali berharap agar upaya dan langkah segera diambil untuk membebaskan kedua warganya. Kendati memang diakui bahwa untuk urusan pembebasan adalah kewenangan pemerintah pusat.
Bupati berharap agar upaya diplomasi dapat berjalan lancar dan kedua warga Selayar bisa dibebaskan secepatnya.
Bupati juga menyampaikan terima kasih atas kedatangan Tim Kemenlu RI ke Selayar, setidaknya bisa menjadi pembuka informasi terkait perkembangan kondisi kedua warganya ditangan para penyandera.
Karena menurut Bupati sangat sulit mendapat informasi akurat kecuali dari Kemenlu RI, sementara dirinya sebagai Pemimpin Daerah banyak mendapat pertanyaan terkait hal ini..
Hingga hari ini, informasi yang ada, masih tetap pada kemungkinan kedua WNI yang berasal dari Selayar ini, ditawan oleh kelompok yang diduga Abu Sayyaf sejak Rabu (18/1/2017) lalu.
Kedua warga Selayar yang disandera adalah Sudarling dan Hamdan beralamat di Pulau Bembe Kecamatan Pasimasunggu, Selayar. Keduanya disandera bersama seorang rekannya diatas kapal pancing yang bernama Subandi warga Bontohari, Kabupaten Bulukumba.(lo2)
