MEDIA SELAYAR. Sosialisasi dan Pemantapan Wawasan Kebangsaan Bagi Pejabat Struktural Lingkup Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar berlangsung diruang pola Kantor Bupati, hari ini Selasa 7 Nopember 2017. Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar.
Hadir dalam pembukaan Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar, Dr. Ir. H. Marjani Sultan M.Si, Dandim 1415 Kep. Selayar, Letkol. Arm. Yuwono S.Sos. MM. yang juga sekaligus hadir sebagai nara sumber kegiatan ini.
Sekretaris Daerah, Dr.Ir. H. Marjani Sultan.M.Si dalam pengantar pembuka acara menyampaikan bahwa pelaksanaan Pemantapan Wawasan Kebangsaan Bagi Pejabat Struktural adalah instruksi Menteri Dalam Negeri sehingga diharapkan agar para peserta bisa menyimak dan mengambil makna dari kegiatan ini.
lebih lanjut Ia menyebut bahwa wawasan kebangsaan merupakan salah satu hal yang mutlak dimiliki oleh masyarakat Indonesia untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam menutup pengantar pembukaan, Sekda menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dandim 1415 Kep. Selayar yang telah bersedia meluangkan waktu menjadi narasumber pelaksanaan kegiatan ini.
BERITA TERKAIT :
Sekda Hadiri Pemantapan Program Wawasan Kebangsaan Bagi Aparat Pemerintah
Sementara itu Dandim 1415 Kepulauan Selayar, Letkol. Arm. Yuwono, S.Sos.MM sesaat setelah memulai materinya, meminta kepada ratusan pejabat pemkab yang hadir untuk berdiri dan sama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan satu game yang menyemarakkan suasana.
Mengawali materi Letkol ARM.Yuwono, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki modal atau kekuatan yang memadai untuk menjadi bangsa besar dan negara yang kuat. Modal itu antara lain: luas wilayah, jumlah penduduk, kekayaan alam, kekayaan budaya, kesatuan bahasa, ketaatan pada ajaran agama, dan sistem pemerintahan republik yang demokratis.
Akan tetapi modal yang besar itu akan tidak banyak berarti apabila mentalitas bangsa ini belum terbangun atau belum berubah ke arah yang lebih baik.
Selama mental sebuah bangsa tidak berubah, maka bangsa itu juga tidak akan mengalami perubahan dan akan tertinggal dengan bangsa-bangsa lain, meskipun bangsa tersebut sesungguhnya memiliki potensi dan modal yang besar, jelas Letkol Arm.Yuwono.
Disamping itu muncul sebuah fenomena baru disaat terkikisnya nasionalisme, yang lain yaitu munculnya sparatisme, terorisme, dan berkembangnya ideologi trans-nasional yang mengingkari paham kebangsaan, cinta tanah air dan negara.
Fenomena lain dari terkikisnye nasionalisme adalah enggan memakai produksi dalam negeri, baik dalam bentuk makanan, pakaian, dan teknologi.
Perubahan lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi selalu memiliki aspek positif dan negative, ada pihak yang diuntungkan dan tentu saja ada pihak yang dirugikan oleh perubahan tersebut. Tanpa pemahaman wawasan kebangsaan yang benar, maka perubahan lingkungan akan sulit dikelola dan dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa. (Lo2)
Kampanye Keselamatan Pelayaran Dimulai Dari Selayar