SYL |
"Operasional direktur utama dan jajaran direksi harus diturunkan. Tidak boleh ada biaya operasional yang tidak bermanfaat dan tidak mendatangkan kebaikan," kata Syahrul saat membuka rapat kerja Bank Sulselbar di Hotel Kenari kemarin.
Rapat kerja yang berlangsung pada 15-16 September ini untuk mendata dan membahas kinerja dari masing-masing kantor cabang, termasuk Bank Sulselbar Syariah. "Direksi sudah saatnya duduk bersama membicarakan langkah efisiensi yang harus diambil," kata Syahrul.
Di hadapan Direktur Utama Ellong Tjandra, Syahrul menegaskan bahwa efisiensi harus dilakukan, khususnya terhadap kegiatan yang tidak berhadapan langsung dengan bisnis keuangan.
Efisiensi pengeluaran terutama harus dilakukan untuk kegiatan operasional, seperti pembelian kendaraan, fasilitas operasional berlebihan, pembuatan brosur, belanja iklan, dan perjalanan di luar kedinasan.
"Tiga tahun ini banyak pengeluaran yang dilakukan Bank Sulselbar. Saya secara tegas meminta dilakukan efisiensi dengan mengurangi kegiatan yang tidak berhubungan pada bisnis keuangan," Syahrul menegaskan.
Dari sisi kinerja keuangan, Syahrul, yang juga Ketua DPD Partai Golkar, mendesak Bank Sulselbar melakukan pendekatan dengan pemerintah kabupaten. Tujuannya, agar dana pemerintah tidak perlu lagi disimpan di bank lain, tapi masuk ke kas Bank Sulselbar.
Menanggapi permintaan gubernur, Direktur Utama Bank Sulselbar Ellong Tjandra mengakui dalam tiga tahun terakhir ini terjadi pemborosan anggaran. Namun, kata dia, semua kegiatan itu mampu mengangkat kinerja dan nama Bank Sulselbar.
"Kita ini dulu tidak terlalu dikenal oleh dunia perbankan dan masyarakat. Agar dikenal, diperlukan promosi dan inovasi yang luas dan besar-besaran," kata Ellong. Ia mencanangkan 2012 sebagai tahun efisiensi operasional, tanpa mengurangi investasi, pengembangan, dan penetrasi bisnis keuangan. (*)