MEDIA SELAYAR. Seperti yang dilansir dari berita ANTARA News Minggu, 11 November 2012 bahwa Jalan sehat memperingati Hari Ulang Tahun DPD Partai Golkar Sulawesi Selatan di warnai aksi teror bom di Monumen Mandala Makassar. Di Saat Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo
Syahrul memberikan kata sambutan dihadapan ratusan ribu peserta, secara tiba-tiba seseorang melemparkan sesuatu ke atas panggung mirip petasan. Beruntung benda tersebut belakang diketahui merupakan bom rakitan daya ledak tinggi tidak meledak di atas panggung dan hanya mengeluarkan asap putih kemudian dimatikan pengamanan panggung. Padahal di panggung saat itu terdapat banyak tamu undangan termasuk wartawan.
Lebih lanjut dalam pemberitaan Antara News menyatakan bahwa kejadian tersebut itu kemudian mengundang reaksi para peserta lainnya ketika melihat jelas pelaku terbukti melempar sesuatu ke atas panggung dan langsung menghakimi pelaku tersebut hingga babak belur.
Pelaku terus menjadi bulan-bulanan massa di lokasi kejadian, polisi dan TNI berupaya mengevakuasi pelaku dan membawanya ke pos penjagaan Rumah Sakit Pelamonia berdekatan dengan panggung utama untuk diamankan.
Dari identitas pelaku diketahui memiliki kartu mahasiswa salah satu PTS yang sudah habis masa berlaku diketahui bernama Awaluddin Nasir (25), namun berbeda nama pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) yakni Lukman Rahim, asal Kabupaten Palopo. Berdasarkan keterangan pelaku, dirinya hanya di suruh seseorang berinisial SY diberi uang Rp500 ribu.
"Saya ada tiga orang, kami diberi uang Rp500 ribu perorang, tugas saya melempar benda itu ke atas panggung," akunya.
Setelah hampir dua jam mendekam di pos penjagaan RS Pelamonia milik TNI itu pelaku kemudian dibawa ke Polrestabes mengunakan mobil Baracuda, sebab ratusan massa Sahrul sudah menunggu di luar untuk menghakimi pelaku.
Sebelumnya, ratusan ribu massa ini start dari depan Monumen Mandala jalan Sudirman menuju Haji Bau, memutar Arief Rate, Hasanuddin, Usman Jafar, Amanagappa dan kembali finish di jalan Sudirman.
Syahrul Yasin Limpo juga Calon Gubernur Petahana ini beserta Ketua DPD II Golkar Makassar Supomo Guntur dan pejabat Golkar lainnya ikut berjalan sehat bersama warga menyusuri rute, bahkan helikopter polisi turut mengawal jalannya kegiatan tersebut.
Demikian dilansir dari harian Antara News untuk Pembaca Media Selayar (Redaksi)
Lebih lanjut dalam pemberitaan Antara News menyatakan bahwa kejadian tersebut itu kemudian mengundang reaksi para peserta lainnya ketika melihat jelas pelaku terbukti melempar sesuatu ke atas panggung dan langsung menghakimi pelaku tersebut hingga babak belur.
Pelaku terus menjadi bulan-bulanan massa di lokasi kejadian, polisi dan TNI berupaya mengevakuasi pelaku dan membawanya ke pos penjagaan Rumah Sakit Pelamonia berdekatan dengan panggung utama untuk diamankan.
Dari identitas pelaku diketahui memiliki kartu mahasiswa salah satu PTS yang sudah habis masa berlaku diketahui bernama Awaluddin Nasir (25), namun berbeda nama pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) yakni Lukman Rahim, asal Kabupaten Palopo. Berdasarkan keterangan pelaku, dirinya hanya di suruh seseorang berinisial SY diberi uang Rp500 ribu.
"Saya ada tiga orang, kami diberi uang Rp500 ribu perorang, tugas saya melempar benda itu ke atas panggung," akunya.
Setelah hampir dua jam mendekam di pos penjagaan RS Pelamonia milik TNI itu pelaku kemudian dibawa ke Polrestabes mengunakan mobil Baracuda, sebab ratusan massa Sahrul sudah menunggu di luar untuk menghakimi pelaku.
Sebelumnya, ratusan ribu massa ini start dari depan Monumen Mandala jalan Sudirman menuju Haji Bau, memutar Arief Rate, Hasanuddin, Usman Jafar, Amanagappa dan kembali finish di jalan Sudirman.
Syahrul Yasin Limpo juga Calon Gubernur Petahana ini beserta Ketua DPD II Golkar Makassar Supomo Guntur dan pejabat Golkar lainnya ikut berjalan sehat bersama warga menyusuri rute, bahkan helikopter polisi turut mengawal jalannya kegiatan tersebut.
Demikian dilansir dari harian Antara News untuk Pembaca Media Selayar (Redaksi)
