MEDIA SELAYAR. Diperkirakan ribuan oplah media cetak The Tabloid telah diedarkan diwilayah Kabupaten Kepulauan Selayar dalam sepuluh hari terakhir.
Belum ada hasil konfirmasi resmi menyangkut siapa yang menjadi penanggungjawab oplah The Tabloid.salah satu Media cetak yang berisi tulisan mengenai salah satu figur calon gubernur pada pilkada Sulsel 2013 yang akan datang.
Media cetak yang pada kolom penerbitnya dicetak di Makassar dengan 4 halaman isi ini diketahui dari seorang warga Benteng bahwa diedarkan pada malam hari atau saat sepi .
Sehingga pengedarnya pun belum diketahui oleh sejumlah warga di dalam kota Benteng yang mengaku tiba-tiba mendapat kiriman media cetak ini pada pagi harinya.
Ditempat terpisah Muh Hamid seorang warga Benteng Selatan kepada media ini(12/11) mengaku mendapat jatah satu ikat yang ditempatkan diteras rumahnya bersusun padahal dirinya mengaku tidak berlangganan dengan media The Tabloid. Hamid menyeru bahwa apa yang dibacanya dalam isi media cetak tersebut adalah black campaign kepada calon gubernur sulsel yang fotonya dipajang sebagai sampul.
Sementara itu Andi Tahir salah seorang tim sukses pasangan cagub No 2 di wilayah Kecamatan Bontosikuyu arah selatan ibu kota kepada media ini mengaku sangat kesal dengan perbuatan oknum yang tidak bertanggungjawab,
Selanjutnya menegaskan bahwa hal ini bisa saja menjadi pemicu ketegangan diantara kami sesama warga Selayar karena kecurigaan kepada pihak lain yang juga adalah tim sukses cagub tentu akan tidak diterima bila kami menunjuk siapa yang mengedarkan media yang sudah kami pastikan adalah praktek kampanye hitam yang dilarang ini.
Sehingga pengedarnya pun belum diketahui oleh sejumlah warga di dalam kota Benteng yang mengaku tiba-tiba mendapat kiriman media cetak ini pada pagi harinya.
Ditempat terpisah Muh Hamid seorang warga Benteng Selatan kepada media ini(12/11) mengaku mendapat jatah satu ikat yang ditempatkan diteras rumahnya bersusun padahal dirinya mengaku tidak berlangganan dengan media The Tabloid. Hamid menyeru bahwa apa yang dibacanya dalam isi media cetak tersebut adalah black campaign kepada calon gubernur sulsel yang fotonya dipajang sebagai sampul.
Sementara itu Andi Tahir salah seorang tim sukses pasangan cagub No 2 di wilayah Kecamatan Bontosikuyu arah selatan ibu kota kepada media ini mengaku sangat kesal dengan perbuatan oknum yang tidak bertanggungjawab,
Selanjutnya menegaskan bahwa hal ini bisa saja menjadi pemicu ketegangan diantara kami sesama warga Selayar karena kecurigaan kepada pihak lain yang juga adalah tim sukses cagub tentu akan tidak diterima bila kami menunjuk siapa yang mengedarkan media yang sudah kami pastikan adalah praktek kampanye hitam yang dilarang ini.
Makanya saya secara pribadi berharap kepada pihak terkait khususnya panwas dan pihak kepolisian segera mencari siapa pelakunya dan menuntaskan hal ini agar kita bisa lebih tenang, tegas Tahir kepada Rakyat Sul-sel di bilangan MKR Bonto Benteng pada Selasa (13/11).
Lain lagi dengan Muh Basri, salah seorang yang mengaku sebagai tim sukses dari pasangan No 3 dan Aksa yang mengaku pendukung berat pasangan no 1 yang pada intinya menyayangkan serta turut kesal bila ada hal-hal yang bukan sifat dari orang Selayar lempar batu sembunyi tangan,
Dan mereka sebagai awam hanya bisa berharap agar hal ini mendapat perhatian serius pihak terkait agar tidak lagi terjadi pada pasangan calon gubernur lainnya. "jangan karena kepentingan politik, na kita masyarakat kecilmi di Selayar mau bertengkar, ingatki bahwa kewajiban kita hanya memilih sesuai hati, maing injo tidekmo " ungkap Aksa dengan bahasa yang bercampur bahasa daerah Selayar.
Ditanya mengenai bagaimana ia menanggapi isi media dimaksud, Aksa tidak memberi komentar. (LO2/SG/H)
Lain lagi dengan Muh Basri, salah seorang yang mengaku sebagai tim sukses dari pasangan No 3 dan Aksa yang mengaku pendukung berat pasangan no 1 yang pada intinya menyayangkan serta turut kesal bila ada hal-hal yang bukan sifat dari orang Selayar lempar batu sembunyi tangan,
Dan mereka sebagai awam hanya bisa berharap agar hal ini mendapat perhatian serius pihak terkait agar tidak lagi terjadi pada pasangan calon gubernur lainnya. "jangan karena kepentingan politik, na kita masyarakat kecilmi di Selayar mau bertengkar, ingatki bahwa kewajiban kita hanya memilih sesuai hati, maing injo tidekmo " ungkap Aksa dengan bahasa yang bercampur bahasa daerah Selayar.
Ditanya mengenai bagaimana ia menanggapi isi media dimaksud, Aksa tidak memberi komentar. (LO2/SG/H)
