MEDIA SELAYAR. Cuaca Ekstrim masih terus berlangsung di wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar hingga Minggu (13/1). Malah diwilayah pemukiman warga yang berada dipesisir pantaibarat pulau Selayar yang kerap diterjang ombak air laut pasang seperti Warga Tile-tile Desa Patikarya, Warga Appabatu Desa Parak, Desa Buki Dikecamatan Buki, Kelurahan Batangmata di Kecamatan Bontomatene dan Warga Desa Jinato Kecamatan Takabonerate masih terus waspada dan berjaga-jaga dengan membentuk posko diwilayah masing-masing bila terjadi lagi ombak air laut pasang seperti 3 hari sebelumnya.
Diwilayah ini air laut memasuki pemukiman karena ketinggian ombak lebih tingi daripada tanggul penahan ombak yang dibangun sepanjang pantai Batangmata. Dan kondisi ini tidak bedanya yang terjadi di desa pesisir lainnya termasuk di wilayah Kepulauan seperti Desa Jinato Kecamatan Takabonerate yang membuat lebih 10 KK yang rumahnya berada di pantai barat kini memilih meninggalkan rumah dan mengungsi ke rumah keluarga yang aman. termasuk barang-barang yang berada dalam rumah dikeluarkan dan turut diungsikan. Hal ini telah berlangsung sejak hari Selasa (7/1) lalu.
Amirudin seorang BPD Desa Kahu-kahu yang bersebelahan dengan Desa Bontolebang di Kecamatan Bontoharu (9/1) mengaku ikhlas dan tidak merasa terpaksa untuk ikut turun memberikan bantuan kepada tetangga desanya yang pemukimannya terancam ombak air laut saat pasang naik tiba. Memberikan pertolongan dan petunjuk kepada warga desa Bontolebang yang sebagian mengungsi ke desanya selama 2 malam terakhir. Warga takut berdiam di rumahnya karena ketinggian air mencapai kurang dari 2 meter bila puncak pasang tiba. Belum lagi bila bersamaan dengan hujan dan angin kencang menerjang seperti yang terjadi kemarin ujar Amirudin.
Sementara itu di Desa Buki, sejumlah pemilik rumah yang terletak pas dibibir pantai Buki diarahkan untuk mengungsi ke rumah keluarga yang lebih aman di sebelah timur Desa Buki. Hal ini dilakukan langsung oleh Kepala Kecamatan Buki Aji Sumarno SSTP yang langsung turun ke tengah tengah warganya saat diterjang ombak air laut pasang pada Kamis (9/1) mulai pukul 20.00 wita hingga diniharinya. Naiknya ombak air laut pasang di Desa Buki disebabkan karena tanggul pemecah ombak yang dibangun disepanjang pantai Desa Buki telah berumur dan dengan mudahnya di hancurkan oleh gelombang pasang. Aji kemudian menyiapkan posko siaga bencana kecamatan dan dirirnya pun ikut berposko.
Dilain tempat H.Zainudin SH MH Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar juga turun melihat warga di Desa Parak Kecamatan Bontomanai yang juga diterjang ombak air laut pasang. Zainudin datang melihat langsung kondisi warga Appabatu yang rumahnya telah rusak sebagian akibat terjangan gelombang. Zainudin kemudian mengerahkan sejumlah personil Pol PP yang dipimpin langsung oleh Kasat Pol PP AR.Krg.Gassing untuk membantu menyiapkan warga Appabatu mengungsi dan membetuk pos siaga di tempat tersebut.
Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat sebagian warga pesisir terus merasa was-was akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hingga saat ini belum ada data resmi jumlah korban baik manusia maupun harta benda akibat terjangan angin kencang dan ombak air laut pasang yang menerjang pemukiman waga pesisir pulau Selayar.(Red)
Diwilayah ini air laut memasuki pemukiman karena ketinggian ombak lebih tingi daripada tanggul penahan ombak yang dibangun sepanjang pantai Batangmata. Dan kondisi ini tidak bedanya yang terjadi di desa pesisir lainnya termasuk di wilayah Kepulauan seperti Desa Jinato Kecamatan Takabonerate yang membuat lebih 10 KK yang rumahnya berada di pantai barat kini memilih meninggalkan rumah dan mengungsi ke rumah keluarga yang aman. termasuk barang-barang yang berada dalam rumah dikeluarkan dan turut diungsikan. Hal ini telah berlangsung sejak hari Selasa (7/1) lalu.
Amirudin seorang BPD Desa Kahu-kahu yang bersebelahan dengan Desa Bontolebang di Kecamatan Bontoharu (9/1) mengaku ikhlas dan tidak merasa terpaksa untuk ikut turun memberikan bantuan kepada tetangga desanya yang pemukimannya terancam ombak air laut saat pasang naik tiba. Memberikan pertolongan dan petunjuk kepada warga desa Bontolebang yang sebagian mengungsi ke desanya selama 2 malam terakhir. Warga takut berdiam di rumahnya karena ketinggian air mencapai kurang dari 2 meter bila puncak pasang tiba. Belum lagi bila bersamaan dengan hujan dan angin kencang menerjang seperti yang terjadi kemarin ujar Amirudin.
Sementara itu di Desa Buki, sejumlah pemilik rumah yang terletak pas dibibir pantai Buki diarahkan untuk mengungsi ke rumah keluarga yang lebih aman di sebelah timur Desa Buki. Hal ini dilakukan langsung oleh Kepala Kecamatan Buki Aji Sumarno SSTP yang langsung turun ke tengah tengah warganya saat diterjang ombak air laut pasang pada Kamis (9/1) mulai pukul 20.00 wita hingga diniharinya. Naiknya ombak air laut pasang di Desa Buki disebabkan karena tanggul pemecah ombak yang dibangun disepanjang pantai Desa Buki telah berumur dan dengan mudahnya di hancurkan oleh gelombang pasang. Aji kemudian menyiapkan posko siaga bencana kecamatan dan dirirnya pun ikut berposko.
Dilain tempat H.Zainudin SH MH Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar juga turun melihat warga di Desa Parak Kecamatan Bontomanai yang juga diterjang ombak air laut pasang. Zainudin datang melihat langsung kondisi warga Appabatu yang rumahnya telah rusak sebagian akibat terjangan gelombang. Zainudin kemudian mengerahkan sejumlah personil Pol PP yang dipimpin langsung oleh Kasat Pol PP AR.Krg.Gassing untuk membantu menyiapkan warga Appabatu mengungsi dan membetuk pos siaga di tempat tersebut.
Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat sebagian warga pesisir terus merasa was-was akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Hingga saat ini belum ada data resmi jumlah korban baik manusia maupun harta benda akibat terjangan angin kencang dan ombak air laut pasang yang menerjang pemukiman waga pesisir pulau Selayar.(Red)