 |
| Sigit. |
Kisah ini adalah kisah nyata yang berhasil terekam media (24/4) dan selanjutnya di translate dari bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia menjadi kalimat kalimat berikut yang pada kesimpulannya tidak lari dari maksud sumber media ini.
Transkrip awal adalah " Pengakuan seorang mantan tim sukses seorang calon kades yang mengaku telah menghabiskan dana puluhan juta rupiah untuk pencalonan jagoannya menjadi seorang kades di kampungnya yang saat itu di ingatnya menyiapkan 100ribu perkepala".
Dan calonnya yang gagal saat itu kemudian saat ini tengah bersiap siap untuk kembali maju dalam pemilihan legislatif Pemilu 2014 mendatang. Dan dipertegasnya bahwa mereka telah menyiapkan 200" perkepala dengan pertimbangan, sedangkan kepela untuk pilkades" saja 100, maka untuk level diatasnya pasti juga dinaikkan per kepalanya. Mungkin kami ada pada angka 200an saja, terangnya dengan lugu.
Dari pada harus melakukan kampanye jor-joran baliho dan alat peraga lainnya mendingan kita siapkan peraga sedrhana dan siapkan biaya operasional yang cukup untuk keliling kemudian pastikan ada oleh-oleh kepada pemilih sehari jelang hari H. Gampang saja mengelabui lawan.
Alasannya adalah biaya saksi atau biaya operasional tim. Sekarang saatnya untuk melakukan pendataan calon kepala kepela yang akan dapat tersebut, dengan seriusnya menjelaskan. Hal ini sangat jelas dalam rekamannya.
Dan seterusnya, rekaman dari penuturan seorang mantan tim sukses ini berlangsung sekitar 30 menit lebih. Pada intinya menerangkan bagaimana pengalamannya dan bagimana persiapan mereka pada Pemilu 2014 yang akan datang.
Bila ini betul betul ada dan sumber dalam rekaman tidak bohong maka dapat dipastikan bahwa pra dan pasca Pemilu 2014 yang akan datang, diperkirakan tingkat perekonomian warga akan meningkat. Dan sebaliknya akan banyak juga caleg yang kemungkinan besar berperkara utang piutang pada saat usainya pesta Demokrasi tersebut.
Penulis kemudian mencoba bertanya kepada beberapa teman-teman dekat sesaat sebelum tulisan ini diposting namun hasilnya cukup mencengankan karena sebagian teman-teman malah gembira dan menitip pesan kiranya ikut juga didaftar sebgai kepala bila masuk ke dapil yang mencari kepala. Mungkinkah hal ini hanya rumo, issu atau peringatan atau sebuah kenyataan yang akan dilalui "? (R.02)
- Mahasiswa Kepulauan Selayar Tolak Pemekaran
