Logo Elshinta |
Kepada ELSHINTA Kamis (9/5), Peneliti Utama Astronomi Astrofisika LAPAN, Thomas Djamaludin mengatakan, gerhana matahari itu diinformasikan pada tanggal 10 atau 9, hal ini karena gerhananya melintasi garis tanggal.
Untuk di Indonesia, gerhana terjadi pada pagi hari besok waktu Indonesia barat dan kemudian akan bergerak ke arah timur serta melintasi garis tanggal.
"Maka menurut tanggal di Pasific itu tanggal 9 tapi kejadiannya di Indonesia besok. Fenomena kali ini adalah gerhana matahari cincin, tapi gerhana matahari cincin hanya bisa dilihat di Pasifik sedangkan di Indonesia akan mengalami gerhana matahari sebagian." jelas Thomas.
Menurut Thomas, seluruh Indonesia, kecuali Sumatera Utara dapat menikmati GMS kali ini. Namun, durasi gerhana yang bisa disaksikan di setiap wilayah berbeda, dan Indonesia bagian timur yang memiliki peluang lebih besar untuk menyaksikan seluruh proses gerhana.
"Untuk wilayah Jawa, begitu Matahari terbit sudah mengalami gerhana. Wilayah Jawa tidak bisa melihat gerhana maksimum, hanya bagian akhir gerhana saja yang terlihat. Kalau Sulawesi, Maluku dan Papua bisa melihat gerhana dari awal sampai akhir," terangnya. (Sumber :Elshinta - Newsroom,)
"Maka menurut tanggal di Pasific itu tanggal 9 tapi kejadiannya di Indonesia besok. Fenomena kali ini adalah gerhana matahari cincin, tapi gerhana matahari cincin hanya bisa dilihat di Pasifik sedangkan di Indonesia akan mengalami gerhana matahari sebagian." jelas Thomas.
Menurut Thomas, seluruh Indonesia, kecuali Sumatera Utara dapat menikmati GMS kali ini. Namun, durasi gerhana yang bisa disaksikan di setiap wilayah berbeda, dan Indonesia bagian timur yang memiliki peluang lebih besar untuk menyaksikan seluruh proses gerhana.
"Untuk wilayah Jawa, begitu Matahari terbit sudah mengalami gerhana. Wilayah Jawa tidak bisa melihat gerhana maksimum, hanya bagian akhir gerhana saja yang terlihat. Kalau Sulawesi, Maluku dan Papua bisa melihat gerhana dari awal sampai akhir," terangnya. (Sumber :Elshinta - Newsroom,)