"Sudah banyak pilkada yang dilalui dan bahkan pemilihan presiden juga menawarkan program-program unggulan.
Pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Arqam Azikin meminta masyarakat yang memilih pada pemilihan kepala daerah agar tidak terjebak dengan program "serba gratis" dari para pasangan calon.
"Sudah banyak pilkada yang dilalui dan bahkan pemilihan presiden juga menawarkan program-program unggulan. Jualannya masih seputar `serba gratis`," ujar Arqam Azikin di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, program "serba gratis" masih menjadi "jualan" politik calon bupati dan wakil bupati dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di 11 kabupaten, Sulawesi Selatan, tahun ini.
Pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Arqam Azikin meminta masyarakat yang memilih pada pemilihan kepala daerah agar tidak terjebak dengan program "serba gratis" dari para pasangan calon.
"Sudah banyak pilkada yang dilalui dan bahkan pemilihan presiden juga menawarkan program-program unggulan. Jualannya masih seputar `serba gratis`," ujar Arqam Azikin di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, program "serba gratis" masih menjadi "jualan" politik calon bupati dan wakil bupati dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di 11 kabupaten, Sulawesi Selatan, tahun ini.
Masyarakat pun diharapkan tidak terjebak, khususnya terkait penggratisan biaya pendidikan dan kesehatan. Bahkan program gratis dari lahir sampai mati juga dikampanyekan.
Arqam Azikin juga berharap semua kontestan pilkada tidak asal mengeluarkan janji melalui program gratis kepada masyarakat saat kampanye. "Karena konsekuensi dari janji tersebut harus dijalankan ketika pasangan calon itu terpilih nantinya," kataya.
Sebaliknya, kata Arqam, masyarakat pun jangan sampai terjebak dengan manisnya program-program kandidat karena tidak sedikit kabupaten dan kota yang mampu merealisasikan programnya.
"Konsekuensi dari janji jelas wajib dijalankan, apapun risikonya. Itu adalah janji politik antara pasangan calon dan rakyatnya, masyarakatnya dan jika terpilih tidak ada lagi masyarakat satu dan masyarakat lainya yang ada hanyalah masyarakat," katanya.
Menurut Arqam, pendidikan gratis sudah tugas kepala daerah terpilih menjalankan program itu. Apalagi saat ini sudah ada program dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang dikucurkan pusat.
"Saya rasa program pendidikan gratis ini sudah berjalan di sejumlah kabupaten, tinggal dilanjutkan saja. Ke depan program ini diperjelas saja apakah sudah berjalan murni atau baru mau dijalankan. Terus yang menjadi perhatian adalah pungutan liar. Sejauh ini masih banyak sekolah yang membebani orangtua," katanya.
Menyangkut kesehatan gratis, kata Arqam lagi, memang berat dijalankan karena konteksnya APBN. Meski begitu sudah ada program pusat yakni BPJS.
"Terpenting adalah rumah sakit dilarang menolak pasien. Di sinilah power bupati terpilih nanti untuk menekan rumah sakit," tegasnya.
Pengamat komunikasi politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Dr Hasrullah pun meminta masyarakat tidak terjebak dengan program "serba gratis" yang tidak lain hanya "daur ulang".
"Saya rasa tidak kreatif kalau ada calon yang masih menjual program gratis. Itu sama saja `mendaur ulang` program terdahulu," katanya.
Seharusnya, kontestan lebih pekah terhadap kondisi perekonomian saat ini dengan memberdayakan masyarakat dari sektor lain. Misalnya, mendirikan koperasi, memberikan bantuan bibit dan pupuk kepada petani serta memodali nelayan dalam bentuk perahu agar daya tangkapnya besar.
"Masyarakat sekarang tidak tertarik lagi dengan gratis-gratis. Program pendidikan itu memang sudah tanggung jawab pemerintah pusat. Masyarakat harus hati-hati melihat program kontestan," katanya.
Sekadar diketahui, pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Gowa Adnan Purictha Ichsan Yasin Limpo-Abdul Rauf Karaeng Kio (AdnanKio) menjanjikan program pendidikan gratis peninggalan kepemimpinan sang ayah, Ichsan Yasin Limpo.
Tidak hanya itu, pasangan jalur perseorangan ini juga menjanjikan pembangunan Universitas Syekh Yusuf. Program pioritas selanjutnya da kesehatan gratis dengan meningkatkan pelayanan Puskesmas.
Sama halnya pasangan calon Tenri Olle Yasin Limpo-Hairil Muin. Keduanya juga menjanjikan pendidikan yang berkualitas serta memberikan SPP gratis bagi mahasiswa semester tiga dan empat.
Selain itu, pasangan bertagline PastikanMI ini juga melanjutkan kesehatan gratis dengan memberikan jaminan kesehatan dari BPJS Mandiri menjadi BPJS Lokal yang akan ditanggung pemerintah kabupaten (Pemkab) Gowa.
Dari Kabupaten Maros, pasangan calon Andi Husain Rasul dan Sudirman (Hadir) pun banyak menebar janji kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan tidak lain untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Bahkan, program unggulan Hadir seperti lahir gratis, meninggal disantuni, serta program beasiswa bagi mahasiswa strata satu yang berasal dari Maros. ( Sumber : ANTARA )
POLLING PILKADA KEP.SELAYAR 2015
Arqam Azikin juga berharap semua kontestan pilkada tidak asal mengeluarkan janji melalui program gratis kepada masyarakat saat kampanye. "Karena konsekuensi dari janji tersebut harus dijalankan ketika pasangan calon itu terpilih nantinya," kataya.
Sebaliknya, kata Arqam, masyarakat pun jangan sampai terjebak dengan manisnya program-program kandidat karena tidak sedikit kabupaten dan kota yang mampu merealisasikan programnya.
"Konsekuensi dari janji jelas wajib dijalankan, apapun risikonya. Itu adalah janji politik antara pasangan calon dan rakyatnya, masyarakatnya dan jika terpilih tidak ada lagi masyarakat satu dan masyarakat lainya yang ada hanyalah masyarakat," katanya.
Menurut Arqam, pendidikan gratis sudah tugas kepala daerah terpilih menjalankan program itu. Apalagi saat ini sudah ada program dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang dikucurkan pusat.
"Saya rasa program pendidikan gratis ini sudah berjalan di sejumlah kabupaten, tinggal dilanjutkan saja. Ke depan program ini diperjelas saja apakah sudah berjalan murni atau baru mau dijalankan. Terus yang menjadi perhatian adalah pungutan liar. Sejauh ini masih banyak sekolah yang membebani orangtua," katanya.
Menyangkut kesehatan gratis, kata Arqam lagi, memang berat dijalankan karena konteksnya APBN. Meski begitu sudah ada program pusat yakni BPJS.
"Terpenting adalah rumah sakit dilarang menolak pasien. Di sinilah power bupati terpilih nanti untuk menekan rumah sakit," tegasnya.
Pengamat komunikasi politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Dr Hasrullah pun meminta masyarakat tidak terjebak dengan program "serba gratis" yang tidak lain hanya "daur ulang".
"Saya rasa tidak kreatif kalau ada calon yang masih menjual program gratis. Itu sama saja `mendaur ulang` program terdahulu," katanya.
Seharusnya, kontestan lebih pekah terhadap kondisi perekonomian saat ini dengan memberdayakan masyarakat dari sektor lain. Misalnya, mendirikan koperasi, memberikan bantuan bibit dan pupuk kepada petani serta memodali nelayan dalam bentuk perahu agar daya tangkapnya besar.
"Masyarakat sekarang tidak tertarik lagi dengan gratis-gratis. Program pendidikan itu memang sudah tanggung jawab pemerintah pusat. Masyarakat harus hati-hati melihat program kontestan," katanya.
Sekadar diketahui, pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Gowa Adnan Purictha Ichsan Yasin Limpo-Abdul Rauf Karaeng Kio (AdnanKio) menjanjikan program pendidikan gratis peninggalan kepemimpinan sang ayah, Ichsan Yasin Limpo.
Tidak hanya itu, pasangan jalur perseorangan ini juga menjanjikan pembangunan Universitas Syekh Yusuf. Program pioritas selanjutnya da kesehatan gratis dengan meningkatkan pelayanan Puskesmas.
Sama halnya pasangan calon Tenri Olle Yasin Limpo-Hairil Muin. Keduanya juga menjanjikan pendidikan yang berkualitas serta memberikan SPP gratis bagi mahasiswa semester tiga dan empat.
Selain itu, pasangan bertagline PastikanMI ini juga melanjutkan kesehatan gratis dengan memberikan jaminan kesehatan dari BPJS Mandiri menjadi BPJS Lokal yang akan ditanggung pemerintah kabupaten (Pemkab) Gowa.
Dari Kabupaten Maros, pasangan calon Andi Husain Rasul dan Sudirman (Hadir) pun banyak menebar janji kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan tidak lain untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Bahkan, program unggulan Hadir seperti lahir gratis, meninggal disantuni, serta program beasiswa bagi mahasiswa strata satu yang berasal dari Maros. ( Sumber : ANTARA )
POLLING PILKADA KEP.SELAYAR 2015