Muh. Basli Saat Membuka Workshop Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan (31/8) |
Hadir dalam pembukaan acara, unsur Muspida serta sejumlah pejabat dilingkup Pemerintahan dan peserta workshop.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Balai Taman Nasional Takabonerate bekerjasama dengan Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia.
Dalam sambutan pembukaannya Bupati Kep. Selayar, Muh. Basli Ali menyatakan apresiasi penuh atas pelaksanaan kegiatan ini, selanjutnya menjelaskan bahwa perairan laut pulau Selayar telah menjadi idola bagi nelayan penangkap ikan, baik itu nelayan lokal maupun nelayan dari luar Kab.Kep.Selayar.
Hal ini kerap menimbulkan permasalahan, bukan saja bagi Pemerintah namun juga merupakan ancaman bagi masyarakat. Bupati mencontohkan kasus, tertahannya kapal feri yang menyeberangkan masyarakat Selayar di pelabuhan Bira Bulukumba beberapa saat lalu akibat konflik antar nelayan.
Maraknya kegiatan eksploitasi hasil perikanan oleh nelayan luar Selayar adalah kegiatan yang juga merugikan Pemerintah Kab. Kep. Selayar, dimana hasil tangkapan diperairan laut Selayar oleh nelayan luar, tidak didaratkan di Selayar akan tetapi dibawa ke daerah asal nelayan tersebut.
Bupati juga menyampaikan bahwa Kab.Kep. Selayar memiliki Taman Nasional Takabonerate yang telah diakui badan dunia Unesco sebagai salah satu Cagar Biosfer Dunia yang tentu saja menjadi kebanggaan bersama. Olehnya itu, Bupati menghimbau untuk tetap mempertahankan kebanggaan tersebut dengan menjaga dan melestarikannya.
" Jangan sampai aktifitas penangkapan ikan membawa dampak negatif serta menjadi penyebab hilangnya kebanggaan masyarakat Selayar ".
Seusai memberi sambutan singkat, Bupati, Muh. Basli Ali langsung membuka acara tersebut dengan resmi. (Lo2)