MEDIA SELAYAR. Muh. Yakub.S.I.Kom, putra kelahiran Kabupaten Kepulauan Selayar tepatnya di Pulau Pasitallu Kecamatan Takabonerate mendapat mandat dan kepercayaan dari Gabungan Orang Laut Internasional (Orang Laut Interanational United) yang dipimpin oleh Panglima Raja Sri Haryono Bijawangsa, bergelar adat Panglima Raja (PRj.) Sri Bijajwangsa. Pemberian kepercayaan tersebut dimulai pada 11 Januari 2017.
Muh. Yakub.S.I.Kom, diberi kuasa untuk menyatukan orang laut di Sulawesi Selatan, Indonesia sebagai bagian dari gerakan penyatuan orang laut seluruh Dunia. Setelah sebelumnya Muh.Yakub dinilai aktif dan peduli terhadap perkembangan dan kegiatan suku Bajo di wilayah Kepulauan Selayar melalui lembaga Same Sulaya Indonesia yang dipimpinnya. Muh Yakub sendiri adalah suku Bajo Selayar dari Pasi Tallu desa Tambuna Kecamatan Takabonerate yang konsen mengangkat harkat dan martabat sukunya.
Sejumlah kegiatan sosial terhadap Suku Bajo diwilayah laut Kepulauan Selayar telah dilakukan oleh Muh. Yakub di Selayar dan saat ini sementara aktif berkomunikasi dengan Haryono (Dosen Universitas Riau) untuk menggelar dan mensukseskan pelaksanaan Festival Bajo Kepulauan Selayar dengan Pertemuan Suku Bajo Sedunia.
Muh Yakub kepada Media Selayar menyatakan bahwa orang laut dari berbagai pelosok dunia sudah lama tidak bertemu, bahkan sudah ratusan tahun lamanya tidak berkumpul. Olehnya itu melalui lembaga Same Sulaya Indonesia yang dipimpinnya ikut menggagas kegiatan pertemuan orang Bajo tersebut.
Selanjutnya Muh. Yakub menjelaskan bahwa dari sejarahnya bahwa Orang laut berkumpul terakhir pada tahun 1717 saat Raja Kecik dari Siak menyerang Johor.
Pertemuan tersebut dalam rangka untuk membantu perjuangan Raja Kecik untuk merebut haknya kembali sebagai pewaris Kerajaan Johor yang sah, karena anak dari Sultan Mahmud Syah II.
Penggagas Pertemuan Suku Bajo Sedunia muncul dari Pak Hayono yang bertekad mengundang orang suku laut dari berbagai wilayah, seperti dari Malaysia, Thailand, dan berbagai wilayah di tanah air, seperti Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Kepri, dan Riau untuk berkumpul dan membentuk wadah gabungan orang laut internasional.
Ada tiga hal isu utama yang nantinya dibahas. Yakni, memajukan pendidikan orang laut di seluruh dunia, meningkatkan kehidupan ekonomi, dan membangkitkan sejarah dan marwah orang laut yang telah lama tenggelam. (PR. Same Sulaya Indonesia)
KEMBALI KE HALAMAN DEPAN ...