MEDIA SELAYAR. Pembawa baki benda pusaka pada gelar budaya Selayar yang dilaksanakan pada akhir pekan kemarin ternyata menjadi perhatian para tamu dan penjemput tamu pesta penjemputan.
Peran ini kemudian menjadi prestisius bagi Andi Sri Wahyuni Lalaki Opu saat dirinya dipercaya bertugas menjadi salah seorang pagar cantik gelar budaya di Rumah Jabatan Bupati Kepulauan Selayar.
Padahal menurut Putri panggilan akrab Andi Sri Wahyuni, sebelumnya tidak ada persiapan dan hanya kebetulan berlibur ke kampung halaman.
Andi Sri Wahyuni Lalaki Opu adalah Mahasiswi perguruan tinggi negeri di Sulawesi Tenggara. Mengaku bangga bisa ikut dalam pesta adat penjemputan tamu Selayar kemarin dan menurutnya ini adalah kenangan yang takkan pernah dilupakannya.
Diusianya yang ke19 tahun, Putri memang sangat mencintai seni budaya Selayar. Saya sangat mencintai Tanadoang Selayar dan saya setiap saat merindukan Selayar, soalnya darah saya adalah darah Selayar ungkap Putri dari Dr.H. Thamrin Asis Krg Tompo dan Drs.H.Ratu Opu.
Sejumlah kegiatan seni dan budaya telah dikutinya, termasuk mengikuti sejumlah lomba seni dan budaya. Namun saat dipercaya menjadi pembawa baki benda pusaka pada gelar budaya Selayar 2017 ini, dirinya mengaku sangat bangga.
Perlu diketahui bahwa terpilih menjadi salah seorang petugas dalam sebuah gelar adat di Kabupaten Kepulauan Selayar tidaklah segampang dan semudah yang dikira. Selain harus terseleksi, petugas adat juga berasal dan merupakan garis keturunanan raja-raja di Bumi Tanadoang. (Lo2)
