MEDIA SELAYAR. Kepala Balai Taman Nasional Takabonerate Ir.Jusman hari ini Rabu (22/2) melaksanakan pertemuan dan silaturrahim dengan Camat dan Para Kades yang wilayah pemerintahannya berada didalam area Kawasan Nasional Takabonerate Kabupaten Kepulauan Selayar. Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Balai Taman Nasional Takabonerate.
Kepala Balai Taman Nasional Takabonerate, Ir.Jusman menjelaskan bahwa pertemuan tersebut sifatnya semiformal karena kebetulan Camat dan semua Kepala Desa berada di Ibu Kota Benteng. Dalam pertemuan dilaksanakan koordinasi dan komunikasi kegiatan dan program pengelolaan Kawasan Nasional Takabonerate 2017 yang memerlukan dukungan Pemerintah Desa.
Dibahas juga sejumlah agenda program, diantaranya pengembangan pariwisata, dimana kedepannya, wisatawan yang berminat ke Takabonerate, tidak hanya melirik Pulau Tinabo, akan tetapi juga bisa mengunjungi pulau berpenghuni lainnya, seperti Pulau Latondu, Rajuni, Tarupa, Jinato, Pasitallu dan Tambuna. Yang menurut Ir.Jusman sangat berpotensi mereplikasi apa yang ada di Pulau Tinabo.
Pada tahun 2017 ini, Balai Taman Nasional Takabonerate merencanakan bekerjasama dengan Fak Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, untuk melatih 18 orang perwakilan masyarakat dari dalam kawasan Takabonerate, guna mendapat sertifikat menyelam s/d tingkat Advance yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai calon pemandu wisata selam.
Selain itu agar tamu dapat menginap di desa, maka rumah-rumah penduduk perlu disiapkan untuk layak menjadi home stay. MCK sedapatnya memenuhi standar minimal yang dibutuhkan wisatawan atau secara umum lingkungan tempat tinggal memenuhi sanitasi lingkungan.
Termasuk disetiap desa ada tempat pengisian oksigen tabung selam, juga pusat informasi dan pelayanan pengunjung.
Untuk mendukung hal tersebut kami juga merencanakan menitipkan (diserahkan) ke kelompok masyarakat berupa masing-masing 2 (dua) set alat selam ke setiap desa yang berlokasi dalam kawasan Takabonerate. Selanjutnya untuk menambah daya tarik destinasi 7 site di 6 desa, masing-masing akan dilaksanakan transplantasi terumbu karang dengan bekerjasama para Pemerintah Desa setempat.
Perlu kebersamaan untuk mewujudkan hal ini dan yang paling berat terkait penanganan akses, namun bila destinasi wisata dan masyarakat sudah lebih siap, maka kendala akses kedepan pasti akan ada solusinya.
Ir.Jusman sebagai Kepala Balai Taman Nasional Takabonerate berharap agar program yang ada didesa pulau dalam kawasan, bisa disinergikan dengan program yang saat ini kami rencanakan dan kami laksanakan.
Dengan pertemuan seperti ini diharapkan, dapat memelihara komunikasi dengan Pemerintah Kecamatan dan Desa yang berada di dalam Kawasan Nasional Takabonerate. (lo2)