MEDIA SELAYAR. Dalam meningkatkan pembangunan sektor pariwisata, maka dibutuhkan sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), penggiat Pariwisata dan sejumlah elemen yang terkait dengan pariwisata. Demikian dijelaskan oleh Kepala Bappelitbangda, Drs.H.Baso Lewa dalam pengantar pembukanya, sebagai pengarah dalam pertemuan sinergitas pembangunan destinasi pariwsiata di Selayar, yang berlangsung di pelataran Ramlanis CS, Jl.Jend. Ahmad Yani Benteng pada Jumat (24/3) siang kemarin.
Pertemuan ini dibuka oleh Bupati Kepulauan Selayar, yang diwakili oleh Sekda, Dr.Ir.H.Marjani Sultan M.Si. Pertemuan sinergitas ini dihadiri oleh para kepala OPD lingkup Pemkab Kepulauan Selayar, Pengurus Badan Promosi Pariwisata Selayar, penggiat dan pemerhati Pariwisata, komunitas pencinta pariwisita diantaranya dari POSSI.
Sekda Selayar, Dr.Ir.H.Marjani Sultan M.Si dalam membuka kegiatan ini berharap agar pertemuan sinergitas ini bisa menjadi acuan sinergitas antara semua pihak dalam membangun destinasi pariwisata Di Selayar.
Dengan mendapatkan berbagai masukan dari peserta yang hadir, maka kesamaan persepsi, kesamaan visi dan misi, tukar-menukar informasi, kerjasama dan koordinasi antar OPD dapat tercipta.
“Karena saat ini pariwisata bukan lagi sektor yang bisa dikesampingkan. Pariwisata memiliki peranan yang penting dalam pembangunan, maka semua pihak harus bersama-sama mengembangkannya,” tegasnya.
Mengemuka dalam pertemuan adalah persiapan Desa Bontolebang sebagai Dstinasi Pariwisata pertama di Bontolebang.
Dimana andalan utama Bontolebang adalah Wisata Diving, Wisata Keramba dan Wisata Mangrove. keindahannya juga cukup untuk dimasukkan dalam program rencana pengembangan jangka pendek.
Sementara itu, H.Ince langke dari Badan Promosi Pariwsiata Selayar menegaskan dihadapan peserta pertemuan, terkait pentingnya pemetaan wilayah destinasi wisata di Kabupaten Kepulauan Selayar. Hal ini untuk menghindari tumpang tindih pengelolaan.
Sebagai contoh H.Ince Langke menggambarkan pemetaan pengelolaan antara pengelolaan investor dan pengelolaan destinasi wisata oleh pemerintah dan hal ini sangat perlu mendapat perhatian.
Khusus untuk pengembangan destinasi wisata Desa Bontolebang yang dibahas oleh pembicara Rahmat Zaenal, membahas sarana penunjang infrastruktur. Seperti transportasi, akomodasi, penyediaan kuliner dan rumah makan maupun sumber daya yang bergerak di sektor pariwisata.
Dimana yang ada selama ini, harus dapat kita atasi dengan baik melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan secara sinergis di antara para-pihak di jajaran Pemerintah maupun Swasta serta masyarakat. (Rini)