Pariwisata Salah Satu Pendekatan Konservasi TN.Taka Bonerate
Media Selayar
Senin, 20 Maret 2017 | 20:14 WIB
Last Updated
2022-10-18T00:01:44Z
MEDIA SELAYAR. Direktur Eksekutif dan Dewan Pembina Same Sulaya Indonesia hari ini senin 20 Maret 2017 audiensi dengan Dinas Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan bertempat di ruang kerja Sekretaris Dinas Kepariwisataan Propinsi Sulawesi Selatan. Mereka diterima oleh Sekretaris Dinas (Andi Pancawati), Kepala Bidang Promosi (Julianus Saleh), dan salah satu Kepala Seksi Bidang Promosi (Herdy Effendi) yang juga mertua dari anak Wakil Bupati Kepulauan Selayar (Dian Ady Luhur).
Andi Pancawati mengapresiasi Same Sulaya Indonesia yang memiliki misi menghidupkan kembali budaya masyarakat Bajo Kepulauan Selayar melalui Festival Bajo yang akan dilaksanakan tahun ini. “Kami sangat mengapresiasi ketika ada lembaga yang concern terhadap pengembangan budaya apalagi kalau kaitannya dengan pelestarian lingkungan hidup”, terangnya.
“Ide terkait pengembangan pariwisata yang lahir dari masyarakat lokal khususnya masyarakat Bajo Kepulauan Selayar bisa dikatakan sesuatu yang baru karena selama ini mereka identik dengan pelaku illegal fishing. Kalau Festival Bajo Kepulauan Selayar terlaksana dan SDM pelaksananya adalah masyarakat lokal, itu luar bisa. Dan kami siap mendukung pelaksanaan event tersebut”, imbuhnya.
Dewan Pembina Same Sulaya Indonesia Drs. Musytari, MM.Pub menjelaskan bahwa “salah satu concern Same Sulaya Indonesia adalah konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui pendekatan pariwisata, untuk itu kami akan melaksanakan Festival Bajo Kepulauan Selayar yang rencananya akan digelar di bulan November tahun ini”.
Direktur Same Sulaya Indonesia Muh. Yakub, S.I.Kom menambahkan bahwa “Taka Bonerate ini atol terbesar ketiga di dunia dan anggota jaringan cagar biosfer dunia yang memiliki masalah kerusakan terumbu karang yang tidak kalah parahnya dengan kerusakan terumbu karang Raja Ampat. Balai Taman Nasional Taka Bonerate (TN-TBR) memperkirakan bahwa untuk merehabilitasi terumbu karang TN-TBR butuh biaya sedikitnya 1,2 Triliun. Kejadian penabrakan Karang Raja Ampat semua media ribut, kok upaya pengrusakan karang di Kawasan TN-TBR yang terus menerus dilakukan olen nelayan pembius dan pengebom ditanggapi datar saja oleh media” tutupnya dengan nada keheranan.
Turut hadir dalam audiensi tersebut Akbar Putra, S.Sos Ketua LSM IPPMAS salah satu lembaga yang concern dalam pendampingan masalah-masalah sosial dan lingkungan di Kabupaten Kepulauan Selayar.(YB)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
Trending Now
-
Foto : Kadis Sosial Kep. Selayar, Hj. Satmawati, S.Sos., M.AP. MEDIA SELAYAR. Kepala Dinas Sosial Kepulauan Selayar mengaku mendapat panggi...
-
MEDIA SELAYAR - Angin kencang disertai ombak musim barat menerjang pesisir barat Kepulauan Selayar pada, Senin ( 16/12/2024 ) siang. Sepe...
-
MEDIA SELAYAR. Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan meneri...
-
MEDIA SELAYAR. Aktivis Pemerhati Pembangunan dan Pemerintahan, Andi Nur Hamzah angkat bicara atas pemanggilan terhadap Kadis Sosial oleh pih...
-
MEDIA SELAYAR. Anggaran bantuan sosial yang dikucurkan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar melaui Dinas Sosial di tahun 2024 berjumlah mi...