Susno Ancam Ungkap Kecurangan DPT Pemilu

Media Selayar
Sabtu, 22 April 2017 | 06:22 WIB Last Updated 2020-05-05T04:25:30Z
MEDIA SELAYAR WHILE IMPROVEMENT AND REINFORCEMENT OF OLD ARTICLES TO SOME FUTURE TIME. PLEASE SORRY TO THIS INTERFERENCE.

Ali Mochtar Ngabalin

JAKARTA -- Mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji terus membuat sensasi. Meski sudah meringkuk di ruang tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Susno masih memiliki sejumlah amunisi kasus yang belum terselesaikan. Salah satunya, Susno siap membeber dugaan kecurangan daftar pemilih tetap dalam Pemilu 2009 lalu.

"Pak Susno punya informasi yang sangat penting soal kecurangan DPT," ujar politisi Partai Bintang Bulan Ali Mochtar Ngabalin seusai menjenguk Susno di Mako Brimob, Kamis 13 Mei.

Dugaan kecurangan DPT memang sempat dilaporkan Badan Pengawas Pemilu ke Bareskrim. Selain itu, ada juga dugaan kecurangan sumbangan terhadap peserta pemilu yang dilaporkan. Namun, dua kasus itu berhenti dan tidak disidik. Saat itu, Susno masih menjabat sebagai Kabareskrim.

Tak hanya itu, Susno juga punya data tentang kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang diduga melibatkan Antasari Azhar, mantan ketua KPK. "Semua itu tetap akan dibongkar oleh Pak Susno," kata Ali Mochtar yang satu jam menjenguk mantan Kapolda Jawa Barat itu.

Kemarin, Susno juga menerima kunjungan dari keluarga besarnya dari Pagar Alam, Sumatera Selatan. Salah satunya adalah Mardiyah, sang ibu. "Anak saya itu anak yang patuh, baik dan taat pada orang tuanya," kata Mardiyah setelah bertemu Susno.

Adik Susno Hardi Duadji bahkan sampai berani bersumpah rela mati demi Susno Duadji. "Kalau benar kakak saya menerima suap, saya mau ditembak. Catat ya Mas, saya rela mati demi kakak saya," ujarnya berapi-api.

Karena kemarin hari libur, tidak ada jadwal pemeriksaan oleh penyidik. "Kalaupun ada jadwal, Bapak (Susno, red) tetap tidak mau diperiksa karena penahanan ini cacat hukum," ujar kuasa hukum Susno, Zul Armain kemarin.

Secara terpisah, Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Zainuri Lubis mempersilakan Susno mengambil sikap apapun. "Penyidik tetap akan menjalankan sesuai prosedur," kata Zainuri di kantornya, kemarin.

Sumber Fajar di lingkungan tim independen menjelaskan, saat ini proses pengumpulan bukti memasuki tahap akhir. "Kami terus bekerja," katanya kemarin. Bukti itu, salah satunya, adalah rekaman suara saat Syahril Djohan datang ke rumah Susno yang lama di Jalan Abu Serin, Fatmawati, Jakarta Selatan. "Kalau dikeluarkan di pengadilan, publik akan tahu yang benar," tambahnya.

Selain itu, saksi yang lain yakni AKBP Syamsurizal jelas-jelas melihat Syahril Djohan datang. "Dia seorang polisi, kalau kesaksiannya palsu sanksinya berat," kata sumber itu. Masih ada lagi peluru penyidik untuk memeriksa Susno.

"Kita menemukan informasi yang sangat penting saat yang bersangkutan menjadi Kapolda Jawa Barat. Beberapa saksi sudah siap di-BAP," tambah sumber itu. (jpnn)

BACA JUGA : Tim TITAC Selayar Follow The "Adventure Trail Soppeng 2017"
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Susno Ancam Ungkap Kecurangan DPT Pemilu

Trending Now

Iklan