Modusnya adalah menjanjikan bantuan luar negeri belasan juta rupiah kepada korbannya. Dimana MR berhasil menarik 134 orang warga pulau Rajuni, pulau Tarupa dan warga pulau Latondu, untuk menyetor lebih awal biaya yang ditimbulkan untuk mengurus bantuan dari luar negeri tersebut.
Bukan main-main, bantuan yang dijanjikan kepada korbannya sebesar 15 juta rupiah perbulan namun yang diterima bersih hanya sebesar 13 juta rupiah saja. Karena melalui proses pengurusan dan potongan bank yang digunakan untuk transfer.
Para korban ini kemudian dimintai setoran 60ribu rupiah dengan alasan fotocopy, ktp, surat kuasa dan biaya pembelian materai serta lain-lain administrasinya. Hal ini dilakukan MR sekitar bulan September lalu di ketiga pulau di Kecamatan Takabonerate.
Mendapat laporan dan informasi serta keluhan dari masyarakatnya, personil TNI Kodim 1415 Kepulauan Selayar yang bertugas diwilayah tersebut mencari tahu kebenaran dan kemudian melakukan investigasi dengan menanyakan duduk soal keluhan warganya tersebut kepada perempuan MR.
Alhasil, MR mengakui dan mengatakan bahwa ia tidak sendiri tapi punya Bos berinisial BR dan beralamat di Benteng. Mr pun mengakui bahwa selain dirinya masih ada beberapa orang lagi yang mencari nasabah seperti yang ia lakukan. Jumlahnya sekitar 17 orang, ujar MR kepada petugas TNI Kodim 1415 Kep. Selayar yang menanyainya.
Dan dari penuturan MR kemudian diketahui bahwa Ia sudah menyetor hasil yang didapatkannya kepada BR sebagai Bosnya.
Dari hasil investigasi awal dan pengakuan dari MR serta laporan warga diketiga pulau tersebut, MR kemudian diserahkan ke pihak Kepoilisian untuk mempertangungjawabkan perbuatannya. (L / PR)
