MEDIA SELAYAR. Database dan sistim informasi menjadi sangat penting karena akan menjadi dasar pengambilan kebijakan dan pengambilan keputusan. Selain itu data base ini dapat dijadikan bahan untuk menyusun program serta kegiatan dan rencana investasi. Demikian dijelaskan oleh H. Rakhmat Zaenal. Lc dalam materinya sebagai pembicara pada pelaksanaan workshop Penyusunan Database Kelautan & Perikanan Kab. Kepulauan Selayar baru-baru ini.
Data kelautan dan perikanan untuk dunia usaha sebisa mungkin detail bisa mencatat jumlah armada tangkap, jenis alat tangkap, produksi tangkap dan budidaya karena data ini menjadi dasar untuk membuat business plan, jelasnya dihadapan para peserta.
Sesuai pengalaman selama ini, permintaan data juga mencakup harga untuk setiap jenis ikan yang minta ditampilk an dalam bentuk gambar beserta nama Indonesia, Inggris, ilmiah dan bahasa lokal. Itu karena seringnya terjadi perbedaan penamaan yang pada akhirnya merugikan salah satu pihak.
Sistim Informasi Data juga seharusnya bisa menggambarkan keseriusan pemerintah daerah mengusung pengelolaan sustainable fishery dan jasa kelautan untuk memberi jaminan ke dunia usaha bahwa investasi di bidang kelautan dan perikanan memberikan jaminan untuk jangka panjang.
Di saat yang sama, informasi mengenai kelembagaan nelayan juga menjadi penting karena asumsi produksi dan peningkatannya bisa diproyeksi melalui jumlah koperasi, KUB, karena tidak saja bisa memberi gambaran jumlah produksi tapi juga waktu pengumpulan.
Dan yang tidak kalah pentingnya sesuai dengan permintaan dunia usaha selama ini adalah peta potensi perikanan tangkap dan budidaya jelas Rakhmat.
Di saat yang sama, informasi mengenai kelembagaan nelayan juga menjadi penting karena asumsi produksi dan peningkatannya bisa diproyeksi melalui jumlah koperasi, KUB, karena tidak saja bisa memberi gambaran jumlah produksi tapi juga waktu pengumpulan.
Dan yang tidak kalah pentingnya sesuai dengan permintaan dunia usaha selama ini adalah peta potensi perikanan tangkap dan budidaya jelas Rakhmat.
Pendekatan data berdasarkan desa karena Selayar adalah kepulauan, dimana ada collecting cost yang harus diperhitungkan. Semua ini seharusnya bisa terangkum dalam satu kesatuan informasi yang utuh dalam satu sistim informasi kelautan dan perikanan.
Acara Workshop tersebut dibuka oleh Sekda Kab. Kepulauan Selayar, Dr.Ir. H. Marjani Sultan, Msi. Didampingi oleh Kadis Kelautan dan Perikanan, Ir. Makkawaru. (Ito)