Sementara itu dua nama lainnya adalah Brigjen Firli (Kapolda NTB) dan Brigjen Toni Harmanto yang sedang menjabat Kepala Biro Operasi Bareskrim.
Seperti yang dikutip dari Fajar.co.id, bahwa nama Brigjen Hasyim Abdul Gani tercatat masuk bursa sesuai bocoran Wakapolri, Komjen Syafruddin, yang menjelaskan bahwa ada 3 orang perwira tinggi Polri telah layak menduduki jabatan Deputi Penindakan KPK. Hal ini diungkapkan seusai rakor prestasi Asian Games digedung PTIK Jakarta, pada Kamis 8 Pebruari 2018.
Komjen Syafruddin memang tidak secara spesifik menyebutkan nama-nama ketiga calon pejabat tinggi KPK tersebut. Akan tetapi dari hasil penelusuran Jawa Pos, sudah sangat jelas bahwa untuk nama Kapolda NTB adalah Brigjen Firli, yang juga pernah menjabat sebagai Wakapolda Banten dan pernah menjadi Ajudan Wakil Presiden (Wapres) Boediono.
Sementara itu Kepala Biro Operasi Bareskrim, Brigjen Toni Harmanto juga pernah menjabat sebagai Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya dan Wadir Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Mabes Polri.
Untuk pejabat Polri yang ditugaskan di BPN, namanya jatuh pada Brigjen Hasyim Abdul Ghani.
Lebih lanjut, Syafruddin mengungkapkan bahwa polri hanya sebatas mengusulkan nama saja. Sedangkan seleksi deputi sepenuhnya ada di tangan KPK. Sebab, bisa jadi ada calon dari lembaga lain seperti kejaksaan, kementerian, dan lembaga.
Untuk pejabat Polri yang ditugaskan di BPN, namanya jatuh pada Brigjen Hasyim Abdul Ghani.
Lebih lanjut, Syafruddin mengungkapkan bahwa polri hanya sebatas mengusulkan nama saja. Sedangkan seleksi deputi sepenuhnya ada di tangan KPK. Sebab, bisa jadi ada calon dari lembaga lain seperti kejaksaan, kementerian, dan lembaga.
”Ini harus jelas, jangan pula nanti kita yang disangka dorong-dorong. Tidak ada dorong-dorong,” tegas Wakapolri. (***)