Penelusuran Korban Akibat Gempa 7 SR Di Lombok NTB Mulai Dilakukan

Media Selayar
Minggu, 05 Agustus 2018 | 23:23 WIB Last Updated 2022-04-15T06:30:36Z

Penelusuran Korban Akibat Gempa 7 SR, Di Lombok NTB Mulai Dilakukan


MEDIA SELAYAR. Informasi peringatan Gempa berpotensi Tsunami di Lombok NTB disiarkan lewat jaringan TV Nasional maupun swasta, Minggu 5 Juli 2018 malam ini. Sejumlah informasi terkait bencana gempa bumi di Lombok NTB disiarkan hingga press konfrensi BMKG atas kejadian gempa tektonik yang menimpa Lombok Nusa Tenggara barat.

Sementara itu dari berita di media online, korban jiwa atas kejadian ini mulai terhitung, diantaranya seorang santri diberitakan meninggal dunia terkena reruntuhan bangunan.

Dilansir dari Warta Ekonomi, Muhammad Khudori (14), salah seorang santri di Pondok Pesantren Riyadussibat, Sidemen, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa 7,0 Skala Richter, Minggu (5/8/2018) , pukul 18.46 Wita.

"Anak saya terluka parah di bagian kepala," kata Khairul, ayah dari korban meninggal dunia yang ditemui ketika sedang menangisi kematian anaknya di jalan raya depan Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Mataram.
Khairul mengatakan anaknya yang baru beberapa waktu duduk di kelas 1 MTs tertimpa reruntuhan bangunan saat sedang mengaji. Khairul sendiri mengangkut anaknya menggunakan mobil warga ke RSAD Mataram dari pondok pesantren yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumahnya.

Kondisi ayah dua anak itu memprihatinkan. Ia muntah-muntah sambil menangis dalam kondisi kedinginan karena hanya menggunakan sarung dan baju dalam.

Saat ini, mayat berada di atas mobil ambulans yang terparkir di jalan raya. Tenaga medis rumah sakit sibuk mengurus pasien yang kondisinya sangat serius. Para pasien RSAD Mataram diungsikan ke jalan raya dan lapangan kantor Gubernur NTB yang tidak jauh dari rumah sakit. Demikian dilansir dari Warta Ekonomi.co.id.

Pascaterjadinya gempa bumi bermagnitudo 7,0 SR di Lombok NTB, hingga pukul 22.46 Wita, warga di Singgigi Lombok NTB masih belum berani masuk rumah. Warga pilih berada di jalan karena khawatir terjadi gempa susulan.

"Kami masih belum berani masuk rumah nah karena terus ada goyangan," kata karyawan Banjarmasin Post Megawati yang tengah berada di Lombok NTB via Whatsapp, Minggu (5/8/2018) malam.
Megawati menceritakan, saat gempa bumi terjadi, lampu di Lombok padam. Lombok gelap gulita, warga panik karena mendengar isu tsunami. "Gempanya lumayan besar. Warga di RS Pagutan panik karena isu tsunami. Rumah tante di Senggigi plafonnya berjatuhan akibat getaran gempa," ujarnya.

Saat ini kata Megawati, Lombok gelap gulita. "Informasi keluarga yang kerabatnya tinggal di daerah pinggiran Lombok sepertinya ada korban luka. Selain itu suara sirena ambulanc terdengar berseleliwaran di depan kompleks," katanya

Akibat gempa, kata Megawati, Datuk dari tantenya yang tinggal di dekat Islamic Center Lombok, dikabarkan terjatuh. "Ini sedang dijemput keluarga, belum tahu bagaimana kondisinya," ujarnya. Demikian dilansir dari Banjarmasin Post.

Gempa bermagnitudo 7 mengguncang Lombok Utara, NTB, dan sekitarnya, Minggu (5/8/2018) pada pukul 18.46 Wita. Gempa berpusat di 8.25 LS,116.49 BT, sekitar 27 km di arah timur laut. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer. (***)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Penelusuran Korban Akibat Gempa 7 SR Di Lombok NTB Mulai Dilakukan

Trending Now

Iklan