MEDIA SELAYAR. Rapat koordinasi (Rakor) pelaksanaan kegiatan Badan Narkotika Kabupaten Kepulauan Selayar dipimpin oleh Wakil Bupati Dr. H. Zainuddin, S.H., M.H., di ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Kepulauan Selayar, Rabu (24/10/2018).
Rakor dihadiri Kasat Narkoba Polres Kepulauan Selayar AKP. Muh. Ali, Pihak Kejaksaan Negeri Selayar, para Asisten Setda, Kepala OPD, dan Kepala Bagian Setda. Dalam sambutannya,
Wakil Bupati Kepulauan Selayar menyampaikan bahwa hal penting dalam rakor pelaksanaan kegiatan Badan Narkotika Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2018 adalah komitmen dan data yang falid. "Selayar menuju 'zero narkoba' sebab generasi muda tongkat estafet masa depan.
Kita butuh data terkait dengan materi apa yang berbahaya dan kita butuh justifikasi tentang obat tertentu yang berbahaya, kita bisa buatkan aturannya. Ini bisa menjadi langkah untuk menindaklanjuti generasi muda Selayar yang sekarang sudah mengkhawatirkan.
Segera kita agendakan rapat terpadu," lanjut Dr. H. Zainuddin, S.H.,M.H. Sementara Kasat narkoba AKP. Muh. Ali menjelaskan ciri pengguna barang terlarang "Ciri pemakai bisa dilihat, diantaranya jika pengguna lem fox tubuh dan pakaian berbau menyengat, seperti bau cat atau lem, berkembangnya luka yang mengelilingi area mulut, mata memerah dan berair dan hidung nampak bintik-bintik, napas berbau bahan kimia, terlihat seperti orang mabuk, mual, cemas, dan saat berjalan sering terkandung," kata AKP Muh. Ali .
Lanjut Kasat Narkoba bahwa ciri pengguna sabu jika diajak bicara jarang mau kontak mata, bicara pelo/cadel, jika keluar rumah sembunyi-sembunyi, sering makan permen karet atau permen mentol untuk menghilangkan bau mulut, dan sering membawa obat tetes mata.
Sementara pengguna narkoba cirinya adalah mata memerah, pupil yang mengecil atau lebih besar dari normal, mual muntah, pilek tanpa sebab, sering sakit, keluhan mulut sakit, timbul bintik-bintik di sekitar mulut, sakit kepala, 'mulut kapas', sering membasahi bibir atau rasa haus berlebihan, dan depresi.
"Nah, jika dia adalah bandar narkoba cirinya bertempat tinggal lebih suka ditempat kost, sering kedatangan tamu orang yang tetap, kurang bergaul dengan tetangga, bicara hati-hati dan waspada, pekerjaan tidak jelas, memiliki handphone dan kartu sering ganti-ganti," jelasnya. (KT2)