MEDIA SELAYAR. Kalangan industri perhotelan atau hospitality menunggu kepastian status KEK Selayar untuk memacu investasi di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga mengatakan industri hospitality masih dalam posisi wait and see untuk menanamkan modal secara massif di Kepulauan Selayar. Seperti dikutip dari Sulawesi Bisnis.Com, pada 07 Desember 2018 dengan judul Industri Perhotelan Tunggu Kepastian KEK Selayar.
"Bisnis perhotelan itu usaha yang padat modal, padat karya dengan tingkat pengembalian modal yang sangat panjang. Sehingga tentunya investor melihat dulu kapasitas infrastuktur," katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Dia merincikan, aspek yang menjadi pertimbangan itu mencakup diantaranya aksesibilitas, listrik, air dan lebih utama adalah demand atau permintaan pasar.
Adapun untuk Selayar, papar Anggiat, pasar selayar masih relatif terbatas sehingga membuat investor sedikit ekstra hati-hati untuk menanamkan modal.
"Kecuali hotel untuk skala lokal saja memang masih memungkinkan. Tetapi jika hotel berjejaring, hospitality, rasa-rasanya menunggu kepastian penetapan KEK," katanya.
Menurut dia, kepastian status KEK Pariwisata bisa menjadi landasan bagi pelaku industri untuk menggarap Selayar menjadi lebih atraktif.
"Namun itu juga perlu ditunjang sosialisasi prospeknya ke calon investor dan memetakan beberapa kemudahan maupun stimulus intesif dari pemda Selayar," katanya.
Kendati demikian, Anggiat memperkirakan kesepahaman antara investor dan pemda bisa terbangun secara simultan jika kerangka maupun progres KEK Pariwisata Selayar sudah memiliki titik jelas penerapan dan pemberlakuannya.
"Pemda berharap agar investor masuk, sementara investor berharap pemda lakukan dulu pembenahan. Istilah telur dan ayam sebenarnya. Namun itu bisa simultan jika KEK ini jelas. Kepastian KEK jadi kuncinya," ujar Anggiat. (*)