Sapi Siemental yang lahir dari hasil IB ini adalah milik A. Mastatar, peternak binaan di Desa Bontomarannu, Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar. Ras induk sapinya adalah jenis sapi Bali, selanjutnya inseminator melakukan IB pada 25 Maret 2018 lalu. Dan hasilnya lahirlah sapi unggulan pada 18 januari 2019.
Belum banyak yang tahu bahwa selain sebagai penghasil daging yang potensial alias sapi pedaging,
Hanya saja di masyarakat kita sapi Siemental ini lebih populer untuk penggemukan sebagai sapi penghasil daging atau sapi potong, demkian dijelaskan oleh Muh. Samsir, Bidang Peternakan Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan.
Secara umum sapi simmental ini sangat disukai peternak karena pertumbuhannya yang cepat. Tetapi perlu dicatat bahwa pertumbuhan yang cepat dari jenis sapi simmental ini harus didukung dengan pakan yang baik agar pertumbuhan sapi bisa optimal.
Dengan pakan yang bergizi seimbang sesuai kebutuhan sapi maka anda akan bisa memproduksi sapi super jumbo dengan berat diatas satu ton dalam waktu yang pendek menggunakan breed sapi simmental ini.
Samsir lebih lanjut menjelaskan bahwa orientasi Pemerintah adalah pada manajemen pemeliharaan peternak untuk tidak melepas sapinya, karena dapat menganggu lalulintas dan lahan pertanian. Apalagi saat ini tingkat populasi sapi sangat tinggi, akibatnya, kalau peternak tidak mengontrol ternaknya, akan rentan menganggu lalulintas dan menjadi hama bagi petani.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melalui Bidang Peternakan terus melakukan serangkaian kegiatan yang diharapkan dapat memberikan perubahan cara berfikir masyarakat terhadap pemeliharaan ternak ini merupakan bagian dari Revolusi Tani.
Selama ini Tim Inseminator Distan KP dalam rangka mempertahankan kemurnian Ras Sapi Bali atau biasa disebut Ras Sapu Lokal, telah melakukan serangkaian Inseminasi Buatan atau Kawin Suntik dengan menggunakan Straw atau Bibit Sapi Unggul,
Namun karena tuntutan profesionelisme maka petugas biasa melakukan selingan dengan menggunakan bibit sapi Ras yang lain sehingga muncul perbedaan sapi tersebut lahir dengan Kawin Alam atau Inseminasi Buatan, imbuh Samsir.
Sementara itu, Kadis Pertanian, Ir. Ismail, kepada Pewarta menyampaikan singkat bahwa dengan adanya kelahiran sapi jenis unggulan ini, maka di harapkan masyarakat peternak bisa lebih maju dalam mengatur peternakannya.
Karena dengan manajemen berternak dengan mengandangkan sapi atau menggembalakan sapi pada padang penggembalaan yang tanpa pejantan juga bisa dikembangbiakkan, kunci Ir Ismail.
(Red / Lo2)