Katanya Pasokan Normal, Nyatanya Harus Antri Berjam-Jam Untuk Dapat Bahan Bakar
Media Selayar
Jumat, 22 Februari 2019 | 12:20 WIB
Last Updated
2021-08-24T08:36:11Z
MEDIA SELAYAR. Hingga saat ini kemelut seringnya terjadi kelangkaan bahan bakar bagi warga Kabupaten Kepulauan Selayar masih terus berlanjut. Padahal kemelut ini telah menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dan Puihak Pertamina. Malah, di pangkalan APMS telah dijaga oleh aparat keamanan.
Seperti hari ini, Jumat 22 Pebruari 2019, antrian panjang di dua pangkalan pengisian bahan bakar di Benteng Selayar, telah berlangsung selama dua hari.
Terpantau, bila lepas tengah malam, sejumlah mobil telah diparkir di sepanjang jalan Veteran demi mendapat antrian depan pada pagi harinya, saat pangkalan terbuka.
Kondisi ini telah menjadi sorotan para pemerhati dan pengambil kebijakan namun terlihat belum ada perubahan seperti yang diinginkan warga. Yang diinginkan tentu saja adalah layak, tidak antri dan lancar. Baik itu premium dan jenis bbm lainnya.
Yang terjadi adalah bahan bakar jenis bensin tetap langka dan jenis pertalite tetap lancar.
Berbanding terbalik dengan kondisi di tingkat pengecer, dimana tidak pernah mengalami kehabisan bensin. Sayangnya warga enggan membeli karena dijual dengan harga diatas harga pangkalan alias kemahalan.
Andi Subhan salah seorang warga yang ditemui di pangkalan APMS sebelah selatan kota mengatakan bahwa sudah hampir 3 jam Ia antri, berharap dapat bensin, eh jadinya hanya dapat pertalite yang harganya agak tinggi dibanding bensin.
Ia mengaku kesal, tapi mau diapa lagi, terpaksa kita beli. Subhan berharap agar Pemerintah serius mengurus hal ini, karena hanya jadi bahan tertawaan jika ada suara-suara yang mampu menormalkan bahan bakar di daerah ini.
Sementara itu, Pewarta berupaya melakukan konfirmasi kepada salah seorang pengelola di APMS selatan Benteng, namun ternyata pengelola tersebutmengaku tidak tahu kenbapa seperti itu. Katanya pasokan lancar dan berlangsung sebanyak 3 kali sebulan. Mengenai antrian sering terjadi dirinya mengaku tidak tahu, sambil berlalu meninggalkan Pewarta.
Ada kesan, jika ada yang berupaya mencari tahu tentang keberadaan dan pasokan bbm ke apms, tidak dilayani dengan baik. Entahlah, ujar salah seorang wartawan yang juga hadir dan bermaksud mengkonfirmasinya.
Kesulitan bahan bakar di Selayar sudah berlarut larut dan perlu penanganan serius dari Pemerintah. Setidaknya bisa dan mampu meringankan beban warga Selayar dalam pemenuhan kebutuhannya.
(Lo2)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
Trending Now
-
MEDIA SELAUAR. Patta Daeng (47), warga Dusun Balang Butung, Desa Balang Butung, Kecamatan Buki tewas tersambar petir, pada Minggu (22/12/202...
-
MEDIA SELAYAR. Aktivis Pemerhati Pembangunan dan Pemerintahan, Andi Nur Hamzah angkat bicara atas pemanggilan terhadap Kadis Sosial oleh pih...
-
MEDIA SELAYAR. Anggaran bantuan sosial yang dikucurkan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar melaui Dinas Sosial di tahun 2024 berjumlah mi...
-
MEDIA SELAYAR. Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan meneri...
-
MEDIA SELAYAR. Program bantuan sosial perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk Tahun 2024 di Kabupaten Kepulauan Selayar tidak hanya me...