Akibatnya, sore ini Kamis (22/8) kendaraan yang sedianya menyeberang hari ini, terpantau parkir di areal pelabuhan Bira. Belasan trusk pengangkut barang kebutuhan warga Selayar tertahan di pelabuhan ini. Selain itu juga sejumlah kendaraan pribadi juga terpantau di Bira hingga malam ini.
Pewarta di pelabuhan Bira juga melaporkan, kendati pihak pengelola dan syahbandar mengeluarkan pengumuman tidak ada pelayanan namun pada pagi hari tadi Kamis (22/8) diberangkatkan KM. Kormomolin menuju pelabuhan Pamatata, dengan mengangkut penumpang orang dan kendaraan yang sehari sebelumnya tertahan di pelabuhan ini.
Informasi lain yang Pewarta terima dari sejumlah pengemudi truk, mengeluhkan kecilnya armada kapal feri yang disiapkan pengelola. Seandainya sejenis KMP. Bontoharu yang beroperasi maka dipastikan penyeberangan di Selat Selayar akan lain ceritanya, karena selain besar dengan kapasitas angkut yang memadai, juga tahan dari gelombang karena ukurannya cukup besar dibanding yang ada saat ini.
Penuturan para sopir ini beralasan karena KMP. Bontoharu Selayar saat ini kebanyakan dioperasikan melayani jalur lain, sementara untuk melayani masyarakat Selayar disediakan kapal dengan ukuran yang lebih kecil dari KMP. Bontoharu, padahal penumpang dijalur ini cukup gemuk.
Belum ada konfirmasi resmi ke pihak pengelola terkait perihal jalur gemuk dan kurus di Selat Selayar, yang pasti faktanya adalah jalur Selat Selayar yang menghubungkan Pamatata - Bira merupakan jalur ramai yang digunakan oleh masyarakat Selayar selama ini. (*)