Sikapi Demo Kompresor Sukran Yusuf Kirim Surat Terbuka
Media Selayar
Selasa, 06 Agustus 2019 | 10:30 WIB
Last Updated
2019-08-06T02:30:26Z
MEDIA SELAYAR. Politisi senior Partai Demokrat di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sukran Yusuf, ikut angkat bicara menanggapi adanya aksi mahasiswa dan warga Aliansi Peduli Nelayan Desa Nyiur Indah yang menuntut penggunaan kompresor bagi nelayan panah dapat ditolerir.
Tanggapan Sukran Yusuf dituliskan dalam bentuk surat terbuka dan ditujukan kepada para pemangku kekuasaan.
Dalam surat tersebut Sukran Yusuf menilai bahwa penggunaan kompressor dengan dalih hanya untuk alat bantu panah ikan adalah sangat jauh dari logika dan akal sehat.
Berikut kutipan lengkap surat terbuka Sukran Yusuf yang diterima Pewarta Selayar :
" Yth. Para pemangku Kekuasaan.
Penggunaan kompresor jenis apapun sebagai alat bantu tangkap ikan, bukan saja pelanggaran terhadap Undang² bahkan pelanggaran asas konstitusi kita,"Pacasila"(Sila ke 2 dan ke 5).
Dengan logika, nelayan pancing berada diatas permukaan laut menunggu ikan melahap umpannya, sementara mereka para pengguna kompresor berada di dasar laut memburu ikan sampai ketempat persembunyiannya,
Dan siapa yg bisa mengawasi kalau ada oknum yang menggunakan potasium dan atau sejenis bahan kimia lainnya.
Dan gambaran logika yang tidak masuk akal adalah ketika mereka beralasan menggunakan panah yg panjangnya sekitar 50 cm,
Sementara hasil tangkapannya melebihi panjang anak panahnya dan rata² sasaran pada titik yg sama dibahagian kepala.
Tentunya sangat jauh dari logika akal sehat. Dan kami nelayan tradisional dipulau jampea tetap konsisten terhadap pelarangan bombi dan kompresor sebagai alat bantu menangkap ikan. Terima Kasih ".
Terhadap aksi yang dilakukan Sukran menyampaikan apresiasinya bahwa menanggapi aksi terkait piagam Pa'jukukang yang merupakan penguatan atas keberlanjutan SD laut kita,
Pada prinsipnya saya mengapresiasi sikap mereka untuk menyampaikan aspirasinya, apalagi memperjuangkan masyarakat nelayan.
Namun keberadaan mereka selaku mahasiswa/generasi intelektual mestinya harus bisa memilah mana aspirasi yg kebijakannya dapat dilakukan oleh Bupati (Pemda).
Yang memungkinkan perjuangan kita bersama adalah alternativ pengololaan potensi sumberdaya kelautan kita sebagai solusi.
Bukan memperhadapkan antara pelarangan dan pembiaran apalagi menuntut kebebasan penggunaan konpresor yg secara tegas diatur dlm per uu ngan kita.
Dan yg paling mendasar saya ingin tegaskan mudah²an aksi mereka murni bukan by order untuk melegitimasi keinginan oknum tertentu yang memiliki kepentingan sesaat,"bisnis dan bahkan politik".
Dan tak lupa pula saya menyampaikan salam perjuangankepada teman² pemuda dan Mahasiswa.
Masih lebih banyak tumpukan PR kita yg lebih urgen demi masa depan kita dan kalian sebagai generasi yang cerdas dan bermartabat. (Rls)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
Trending Now
-
MEDIA SELAYAR. Warga Dusun Polong, Desa Bungaiya Kecamatan Bontomatene digegerkan dengan penemuan potongan mayat di pesisir pantai sekitar d...
-
MEDIA SELAYAR. Potongan tubuh manusia tanpa identitas yang ditemukan warga di pesisir pantai Dusun Polong, Desa Bungaiya Kecamatan Bontomate...
-
MEDIA SELAYAR. Potongan tubuh manusia tanpa identitas yang tersisa paha sebelah kiri dan kanan hingga lutut yang ditemukan warga warga di pe...
-
MEDIA SELAYAR. Sulitnya mendapatkan data penerima bantuan sosial (bansos) perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Bantuan Permakanan yan...
-
MEDIA SELAYAR. Potongan tubuh atau kerangka tulang manusia bagian paha sebelah kiri dan kanan hingga lutut yang ditemukan di pinggir pantai ...