Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan apresiasinya untuk pelaksanaan Sail Nias 2019. Menurutnya, tingginya antusias peserta mancanegara dan wisatawan membuat event ini akan berdampak positif buat Nias.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga Kabupaten Nias Selatan, Anggraeni Dachi mengatakan, Sail Nias 2019 berlangsung tanggal 5-16 September. Beragam kegiatan pun dihadirkan untuk menyemarakkan event tahunan tersebut. Antara lain Nias Pro Internasional Surfing, Free Diving Competition, Festival Lompat Batu, Parade Kapal Nelayan Tradisional, Gebyar Kopi, Fishing Tournament, dan lain-lain.
“Data yang kami terima, seluruh hotel sudah full booked sejak beberapa hari sebelum kegiatan dibuka, untuk digunakan para peselancar. Jumlah peserta memang terbatas. Tapi tentunya mereka datang tak sendiri. Melainkan juga membawa teman dan keluarga,” ujarnya, Rabu (11/9).
Untuk solusi penginapan bagi wisatawan, Anggraini mengaku akan memaksimalkan rusunawa dan home stay atau rumah-rumah penduduk yang bisa dijadikan penginapan. Menurutnya, ia sudah berkoordinasi dengan panitia agar membantu pengunjung atau wisatawan untuk mencarikan penginapan.
“Kami pastikan wisatawan dan pengunjung dari luar daerah mendapat penginapan selama acara berlangsung. Terutama puncaknya pada 14 September nanti. Kami mohon maaf karena jumlah hotel di sini masih sangat terbatas. Untuk itu, sebagian bisa memanfaatkan rusunawa dan home stay,” ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, Sail Nias 2019 menjadi moment yang sangat tepat untuk mempromosikan potensi Nias secara utuh. Karenanya, ia sangat mengapresiasi seluruh kegiatan yang digelar sepanjang event berlangsung.
“Sail Nias 2019 bisa menjadi event internasional yang dilirik dunia. Ini adalah event akbar karena melibatkan empat kabupaten dan satu kota di Pulau Nias. Yaitu Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias Selatan, Nias Barat, Nias, dan Nias Utara,” bebernya.
Asisten Bidang Pengembangan Pemasaran I Area I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan, Sail Nias merupakan acara rutin yang sudah digelar sejak tahun 2009 silam. Tahun ini, kegiatan sudah dimulai pada bulan Mei, dengan acara puncak bakal digelar pada tanggal 14 September mendatang.
“Mengawali Sail Nias 2019, sudah dilaksanakan Yacht Rally di bulan Mei, yang kemudian disusul dengan Nias Pro Internasional Surfing, dan beragam kegiatan lain. Tentunya ini akan memberi dampak ekonomi yang sangat positif bagi warga setempat,” terangnya.
“Industri pariwisata sudah merasakannya. Khususnya dari sektor perhotelan. Indikasinya adalah hotel-hotel sudah full booked. Sektor lain bisa turut terkatrol, seperti homestay. Dan masyarakat bisa menikmati economic value dari event ini,” papar mantan Dirut PT Telkom itu.(***)
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga Kabupaten Nias Selatan, Anggraeni Dachi mengatakan, Sail Nias 2019 berlangsung tanggal 5-16 September. Beragam kegiatan pun dihadirkan untuk menyemarakkan event tahunan tersebut. Antara lain Nias Pro Internasional Surfing, Free Diving Competition, Festival Lompat Batu, Parade Kapal Nelayan Tradisional, Gebyar Kopi, Fishing Tournament, dan lain-lain.
“Data yang kami terima, seluruh hotel sudah full booked sejak beberapa hari sebelum kegiatan dibuka, untuk digunakan para peselancar. Jumlah peserta memang terbatas. Tapi tentunya mereka datang tak sendiri. Melainkan juga membawa teman dan keluarga,” ujarnya, Rabu (11/9).
Untuk solusi penginapan bagi wisatawan, Anggraini mengaku akan memaksimalkan rusunawa dan home stay atau rumah-rumah penduduk yang bisa dijadikan penginapan. Menurutnya, ia sudah berkoordinasi dengan panitia agar membantu pengunjung atau wisatawan untuk mencarikan penginapan.
“Kami pastikan wisatawan dan pengunjung dari luar daerah mendapat penginapan selama acara berlangsung. Terutama puncaknya pada 14 September nanti. Kami mohon maaf karena jumlah hotel di sini masih sangat terbatas. Untuk itu, sebagian bisa memanfaatkan rusunawa dan home stay,” ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, Sail Nias 2019 menjadi moment yang sangat tepat untuk mempromosikan potensi Nias secara utuh. Karenanya, ia sangat mengapresiasi seluruh kegiatan yang digelar sepanjang event berlangsung.
“Sail Nias 2019 bisa menjadi event internasional yang dilirik dunia. Ini adalah event akbar karena melibatkan empat kabupaten dan satu kota di Pulau Nias. Yaitu Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias Selatan, Nias Barat, Nias, dan Nias Utara,” bebernya.
Asisten Bidang Pengembangan Pemasaran I Area I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan, Sail Nias merupakan acara rutin yang sudah digelar sejak tahun 2009 silam. Tahun ini, kegiatan sudah dimulai pada bulan Mei, dengan acara puncak bakal digelar pada tanggal 14 September mendatang.
“Mengawali Sail Nias 2019, sudah dilaksanakan Yacht Rally di bulan Mei, yang kemudian disusul dengan Nias Pro Internasional Surfing, dan beragam kegiatan lain. Tentunya ini akan memberi dampak ekonomi yang sangat positif bagi warga setempat,” terangnya.
“Industri pariwisata sudah merasakannya. Khususnya dari sektor perhotelan. Indikasinya adalah hotel-hotel sudah full booked. Sektor lain bisa turut terkatrol, seperti homestay. Dan masyarakat bisa menikmati economic value dari event ini,” papar mantan Dirut PT Telkom itu.(***)