7 rute penerbangan Wings Air ini dihentikan mendasari keputusan Lion Air Group karena dinilai rute ini merugi. Hal ini disampaikan Danang kepada Antara.
“Wings Air mulai 3 Oktober memang menutup tujuh rute itu sampai informasi lebih lanjut,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, kepada Antara di Jakarta, Jumat (27/9).
Tujuh rute tersebut yaitu:
1. Batam (BTH) – Tanjung Pinang (TNJ) Kepulauan Riau
2. Palu (PLW) – Morowali (MOH) Sulawesi Tengah
3. Palu (PLW) – Ampana (OJU) Sulawesi Tengah
4. Kupang (KOE) – Rote (RTI) NTT
5. Manado (MDC) – Kao (KAZ) Maluku Utara
6. Manado (MDC) – Naha (NAH) Kepulauan Sangihe
7. Sulawesi Utara dan Manado (MDC) – Melanguane (MNA)Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara
Rute-rute itu tidak menguntungkan karena harga avtur yang tinggi. Danang menyebutkan, sebab penutupan tersebut dipengaruhi karena harga avtur yang tinggi, sehingga menyebabkan biaya operasional membengkak.
Besarnya biaya operasional ini, akhirnya berpengaruh kepada harga tiket yang menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat setempat terhadap harga jual tersebut.
“Walaupun memang statusnya tidak melebihi tarif batas atas, katakanlah tarif batas atas Rp1.000, kita biasa jual Rp300-400, tapi karena ada kenaikan jadi Rp600-700, ini menyebabkan keterisian gak optimal,” katanya.
Sementara itu disampaikan juga bahwa tingkat keterisian saat ini Wings Air di bawah 50 persen, karena itu daripada terus merugi, pihaknya memilih menutup rute hingga harga avtur kembali membaik.
“Di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, avtur terjangkau mampu menciptakan dan mempengaruhi harga biaya operasional dan harga jual terjangkau terkait dengan daya beli kedua pasarnya bagus,” kuncinya. (Sumber : IDN)