Foto : Kantor KPU Selayar (2019). |
Bila dibandingkan dengan jumlah wajib pilih di daerah kepulauan ini berdasarkan wajib pilih Pemilu 2019 lalu sebanyak 91.456 DPT. Terdiri dari 43.570 pemilih laki-laki dan 47.886 perempuan maka indeks rata-rata setiap pemilih dibandrol sebesar Rp328 ribu lebih.
Hal mana diambil dari pembagian nilai total anggaran Pilkada Selayar dan jumlah wajib pilih berdasarkan DPT Pemilu 2019 yang dipastikan tidak akan jauh lari jumlahnya untuk DPT Pilkada Selayar 2020.
Nilainya sangat besar dibandingkan indeks rata-rata pelaksanaan pilkada di sejumlah daerah lainnya, jelas Andi Nurhamzah, Waketum FPS.
Memang, lanjut Hamzah, tidak ada patokan atau standar khusus penghitungan indeks rata-rata itu. Hanya saja harus selalu diperhatikan sisi efektivitas dan efisiensi.
Bocoran informasi lainnya yang diterima Pewarta, bahwa jumlah kurang lebih 22 M untuk KPU akan ditambah lagi jika jumlah calon peserta Pilkada bertambah menjadi 3 pasang. Entah apakah benar informasi ini atau tidak, namun sumber Pewarta sangat jelas menyebutkan informasi tersebut.
Sumber juga menyebut bahwa dari 24 M yang diusul oleh KPU Selayar ke Pemkab, sebenarnya hanya siap diakomodir 16 M dengan alasan kemampuan keuangan daerah, namun kemudian naik hingga 22 M setelah KPU mengurus hingga ke pusat mengenai anggaran kegiatan dan regulasi yang mengatur dan kemudian di sahkan oleh wakil rakyat di Dprd Selayar.
Jumlah tambahannya akan menjadi 25 Miliar rupiah diambil dari APBD Selayar 2020, jelas sumber.
Bila informasi tarik ukur anggaran ini benar maka bisa dipastikan rencana anggaran biaya tidak konsisten dan perlu dipertanyakan, kunci Hamzah.
Dibanding Pilkada sebelumnya, Pilkada 2015 lalu, KPU Selayar hanya menerima anggaran sebesar Rp 9 miliar lalu kemudian ditambah Rp1,8 miliar, Pilkada berlangsung sukses, maka dengan besarnya anggaran Pilkada Selayar 2020, tentu saja harapan akan semakin sukses. (Tim).