MEDIA SELAYAR. Kepulauan Selayar dan Taman Nasional Taka Bonerate berada di Kawasan Coral Triangle Initiative (CTI), yang memiliki dan merupakan habitat, bagi beragam biota laut yang langka dan dilindungi, serta memiliki pulau-pulau kecil yang indah
Wilayah ini tercatat masuk dalam jaringan Cagar Biosfer Dunia dan ditunjuk sebagai Cagar Biosfer dengan nama Cagar Biosfer Taka Bonerate - Kepulauan Selayar, seperti dikutip dari Nationalgeographic.co.id.
Potensi terbesar Kepulauan Selayar, meliputi Kelautan, Perikanan dan pariwisata.
Pemanfaatan potensi wilayah ini harus memperhatikan aspek keseimbangan antara eksploitasi untuk manfaat ekonomi dan pelestarian alam untuk manfaat jasa lingkungannya untuk penyangga kehidupan manusia dan mahluk lainnya.
Penetapan Kepulauan Selayar masuk dalam jaringan Cagar Biosfer Dunia sejak tahun 2015 dan ditunjuk sebagai Cagar Biosfer dengan nama Cagar Biosfer Taka Bonerate - Kepulauan Selayar,
Cakupan wilayah seluruh Kabupaten Kepulauan Selayar dengan zona inti Taman Nasional Taka Bonerate.
Dengan masuknya Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai jaringan Cagar Biosfer Dunia, beberapa lembaga melirik Kepulauan Selayar sebagai pusat kegiatannya.
Dan secara tidak langsung telah ikut mendorong potensi daerah ini.
Diantaranya Tim Blue Communities - CSERM (Center Sustainable Energy and Resources Management) Universitas Nasional Jakarta pada Senin (9/12)
Tim ini memaparkan hasil kajiannya tentang "Renewable Energi" di Kepulauan Selayar dengan 4 lokasi.
"Kegiatan ini dijalankan tahun 2019 dengan ada 4 site yang datanya kami kumpulkan, yaitu Selayar, Tambolongan, Polassi dan Rajuni." kata Dr. Radisti Praptiwi memulai memaparkan hasil kajian di depan pejabat struktural, fungsional Balai TN Taka Bonerate.
Dalam kajian kegiatan ini ada 4 orientasi kajian potensi, yaitu potensi Angin, Arus, Pasang Surut, Panas Matahari.
"Hasil kajian kami, potensi panas matahari untuk sel solar listrik sangat tinggi, merata dari daratan sampai ke pulau-pulau dengan panas tertinggi pada jam 10 sampai jam 2 siang" jelas Dr. Radisti Praptiwi sambil menampilkan data "daily solar irradiance"
Selain memaparkan data-data, CSERM UNAS juga merekomendasikan beberapa langkah untuk fokus pengembangan untuk optimasipembangkit listrik tenaga surya yang sudah ada seperti meningkatkan "skill" masyarakat, pengembangan yang ditujukan untuk memfasilitasi sistem desalinasi, ekowisata, dan produksi es untuk kegiatan perikanan.
Disamping itu ada peluang pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi terbarukan. Kemudian solusi pengelolaan sampah salah satunya adalah melalui skema "Waste to Wealth"
Tim Blue Communities diterima oleh Raduan yang mewakili kepala balai sekaligus sebagai moderator pertemuan ini.
"Balai menyambut baik, saya mewakili Kepala Balai menyampaikan banyak terima kasih, ini adalah data informasi yang bermanfaat bagi kami" ucap Raduan
Dengan adanya kajian ini, Selayar tidak hanya mempunyai potensi keindahan alam dan kelautan, perikanan saja yang kaya namun juga memiliki potensi "Marine Energi"
Setelah pemaparan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Kemudian ditutup dengan foto bersama didepan banner Dirjen KSDAE KemenLHK "10 Cara Baru Kelola Kawasan Konservasi".
(Sumber: Asri - PEH Penyelia Balai TN Taka Bonerate)
Editor : A. LOLO.
Trending Now
-
MEDIA SELAYAR. Warga Dusun Polong, Desa Bungaiya Kecamatan Bontomatene digegerkan dengan penemuan potongan mayat di pesisir pantai sekitar d...
-
MEDIA SELAYAR. Potongan tubuh manusia tanpa identitas yang ditemukan warga di pesisir pantai Dusun Polong, Desa Bungaiya Kecamatan Bontomate...
-
MEDIA SELAYAR. Potongan tubuh manusia tanpa identitas yang tersisa paha sebelah kiri dan kanan hingga lutut yang ditemukan warga warga di pe...
-
MEDIA SELAYAR. Sulitnya mendapatkan data penerima bantuan sosial (bansos) perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Bantuan Permakanan yan...
-
MEDIA SELAYAR. Potongan tubuh atau kerangka tulang manusia bagian paha sebelah kiri dan kanan hingga lutut yang ditemukan di pinggir pantai ...