"Ya, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dalam hal ini Dinas Perhubungan, telah berkomitmen dengan GM. ASDP untuk tetap bekerja keras bersama agar jalur penyeberangan Pamatata-Bira yang merupakan pintu gerbang masuk melalui jalur darat ke Pulau Selayar berjalan lancar, tegas H. Odding.
Jalur pelayanan penyeberangan kapal fery dan pelayaran kapal Pelni serta Pelra ke wilayah kepulauan menjadi prioritas perhatin kami, khususnya layanan masyarakat kepulauan dan wisatawan yang datang ke daerah ini.
Seperti Komitmen Kami "Perhubungan Selalu Di Hati", kunci H. Oding Karim, Kadis Perhubungan Selayar saat dikonfirmasi melalui wa pribadinya.
Sementara itu mengenai KMP. Bontoharu dalam sepekan terakhir cukup lancar melayari jalur penyeberangan selat Selayar, dikabarkan belum memperpanjang subsidi dengan pemerintah di Sulawesi Tengara. Namun dapat dipastikan aktivitas pelayaran Bira ke Tondasi Sulteng masih tetap akan dilanjutkan seperti biasanya.
Sementara itu mengenai KMP. Bontoharu dalam sepekan terakhir cukup lancar melayari jalur penyeberangan selat Selayar, dikabarkan belum memperpanjang subsidi dengan pemerintah di Sulawesi Tengara. Namun dapat dipastikan aktivitas pelayaran Bira ke Tondasi Sulteng masih tetap akan dilanjutkan seperti biasanya.
Hal mana dibenarkan oleh Aulia Ahmad, Supervisor PT. ASDP Pamatata -Bira saat di konfirmasi (21/9). Aulia menjawab kalau jadwal pelayaran KMP. Bontoharu tetap seperti biasa, mulai 5 Pebruari depan akan melayari Bira - Tondasi. Selanjutnya bila tidak ada pelayaran ke sana, maka akan mengisi lintasan Selat Selayar.
Sementara itu pantauan Pewarta dan hasil perbincangan dengan petugas UPT Pelabuhan Pamatata, menyampaikan kalau penyeberangan ke pelabuhan Bira berjalan lancar setiap harinya, sebanyak 2 kali trip, pagi dan sore, apalagi keberadaan KMP. Bontoharu sangat berpengaruh menyeberangkan kendaraan dan penumpang yang cukup banyak.
Padatnya kondisi penumpang dilintas pelabuhan Pamatata-Bira akhir-akhir ini juga dipengaruhi padatnya penumpang pesawat udara yang hanya terbang sekali sehari dari sebelumnya 2 kali sehari. Muntahan penumpang yang tidak dapat tiket pesawat, larinya melalui jalur darat tentunya, jelas sumber. (*)