Akibat Virus Corona, Nilai Tukar Rupiah Tembus 16 Ribu Rupiah Per Dolar AS

Media Selayar
Kamis, 19 Maret 2020 | 17:24 WIB Last Updated 2020-03-19T09:24:42Z
Akibat Virus Corona, Nilai Tukar Rupiah, Tembus 16 Ribu Rupiah Per Dolar AS
MEDIA SELAYAR. Imbas negatif dari virus corona atau covid-19 pada nilai tukar rupiah semakin terasa. Hari ini Kamis (19/3) nilai tukar rupiah tembus Rp16.000 per dolar AS. Sementara dari data kurs Bank Indonesia (BI) referensi Jakarta Spot Dollar Spot Dollar (Jisdor) Bank Indonesia (BI), Rupiah berada di level Rp 15.712 per dolar AS.

Nilai tersebut menunjukkan pelemahan 489 poin dari nilai tukar rupiah kemarin yang berjumlah Rp 15.223 per dolar AS. Sedangkan pada 18 Maret 2020, kurs jual 1 dolar AS terhadap rupiah, yaitu Rp 15.299 dan kurs beli Rp 15.146 per dolar AS.

Berikut ini adalah nilai tukar Rupiah di jumlah bank:

Bank Mandiri kurs beli Rp 15.490, kurs beli Rp 15.990
Bank BNI Rp15.900
Bank BRI kurs beli Rp 16.236, kurs beli Rp 15.815
Bank BCA kurs beli Rp 15.725, kurs beli Rp 15.925


Penyebaran virus corona atau covid-19 yang kian mengkhawatirkan membuat mata uang rupiah tak berkutik kompilasi berhadapan dengan dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra sebelumnya telah memprediksikan nilai tukar rupiah pada Kamis (19/3/2020) ini masih akan mendapat tekanan dan masih berbalik terhadap dolar AS.

Menurut pengamatannya, diterbitkan bank sentral negara yang terdampak korona yang disetujui meluncurkan program stimulus tambahan seperti Bank Sentral Jepang dan Eropa. Bank Sentral Eropa akan meluncurkan program pembelian aset / senilai € 750 miliar euro. Sementara BOJ berniat memperluas stimulus yang sekarang sedang berjalan.

Tapi tidak semua aset positif bergerak pagi ini. Hanya indeks Nikkei yang terlihat positif. Indeks Saham Asia lain seperti Hong Kong, Cina dan Korea masih negatif pagi ini. (***)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Akibat Virus Corona, Nilai Tukar Rupiah Tembus 16 Ribu Rupiah Per Dolar AS

Trending Now

Iklan