MEDIA SELAYAR. Larangan bepergian jauh dan mudik selama pandemi corona ternyata tidak diindahkan oleh sebagian masayarakat Selayar. Contohnya kembali terjadi malam ini, Minggu (3/5), sekitar pukul 22.00 Wita, sepasang suami Istri, warga Desa parak, Kecamatan Bontomanai, terpaksa harus berurusan dengan Tim Relawan Covid-19 Desa Bungaiya, setelah mereka kedapatan tiba di Labuang Nipayya, menggunakan speed boat dari pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba.
Kedua warga Selayar yang diamankan tersebut berasal dari Dusun Pattingaloang, Desa Parak, berinisial PI dan IW. Dan menurut keduanya, mereka telah hampir dua pekan ini menunggu penyeberangan di pelabuhan Bira Bulukumba untuk menyeberang ke Pamatata, Selayar. Namun tidak bisa karena adanya pelarangan penumpang nyeberang ke Selayar.
Mereka mengaku telah bolak-balik Makassar ke pelabuhan feri Bira, namun tetap tidak dibiarkan naik ke feri, sehingga mereka mengambil kesimpulan untuk menyewa speedboat, walaupun dengan harga cukup mahal bagi kantong mereka.
Sayangnya karena setelah tiba di Selayar, mereka tetap mendapat masalah karena adanya pelarangan tersebut. Mereka langsung dijemput oleh Tim Relawan Covid 19 di Labuang Nipayya dan dibawa ke Bonelohe untuk diperiksa.
Selanjutnya akan dikoordinasikan ke Tim Relawan Covid-19 Desa Parak, guna mendapat penindakan sesuai standar prosudure penanganan pendatang pada masa pandemi covid-19.
Sementara itu, dua orang lainnya yang turut diamankan yakni awak speedboat Bina Harapan, turut diamankan Tim Relawan Covid-19 Bungaiya. Keduanya ikut diamankan ke kantor Desa dan beri surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Kepala Desa Bungaiya Alimuddin, ST. saat dikonfirmasi, kepada Pewarta membenarkan hal ini. Dan menjawab kalau ke empat orang yang tiba di Labuang Nipayya, menggunakan speedboat. Mereka adalah Suami Istri, warga Desa Parak dan 2 orang awak speedboat, warga Kabupaten Bulukumba. Mereka kami bawa ke kantor desa, sementara dalam penanganan dan pemeriksaan kesehatan oleh Relawan.
Dan sebagai langkah antisipasi, Kami akan menyerahkan kedua penumpang ini kepada orangtuanya dengan syarat membuat surat pernyataan, jelas Alimuddin..
Sementara itu untuk kedua awak speedboat Bina Harapan, Rahmat Hidayat dan Muh. Yusuf, menandatangani surat pernyataan bahwa tidak akan mengulangi perbuatannya dengan menyeberangkan orang/penumpang dari Bira ke Kepulauan Selayar khususnya Desa Bungaiya dengan alasan apapun juga. (Afd).
Sementara itu untuk kedua awak speedboat Bina Harapan, Rahmat Hidayat dan Muh. Yusuf, menandatangani surat pernyataan bahwa tidak akan mengulangi perbuatannya dengan menyeberangkan orang/penumpang dari Bira ke Kepulauan Selayar khususnya Desa Bungaiya dengan alasan apapun juga. (Afd).
