Diduga kapal kayu ini karam setelah sebelumnya mengalami nasib naas dan akhirnya kapal tersebut duduk manis di Taka Latondu Kidi, sekitar 1 mil laut sebelah barat pulau Rajuni. seperti tampak dalam gambar diatas, diambil pada Sabtu (30/5) di Taka Latondu Kidi.
Informasi dari warga nelayan Kawasan Takabonerate, kapal kayu ini sudah sekitar sebulan lebih terlihat diperairan Takabonerate, hingga akhirnya terakhir terlihat di Taka Latondu Kidi. Hingga saat ini belum diketahui asal dan siapa pemilik kapal tersebut.
Informasi dari warga nelayan Kawasan Takabonerate, kapal kayu ini sudah sekitar sebulan lebih terlihat diperairan Takabonerate, hingga akhirnya terakhir terlihat di Taka Latondu Kidi. Hingga saat ini belum diketahui asal dan siapa pemilik kapal tersebut.
Kondisi kapal kayu ini sudah rusak berat, dibagian atas sudah tidak terlihat ada kamar dan pada bagian depan sudah pecah. Diperkirakan kapal ini sudah lama terobang ambing dan terdampar diwilayah Kawasan Takabonerate.
Informasi lainnya yang berhasil dihimpun oleh Pewarta terkait kapal kayu ini, pernah ditarik ke pulau Rajuni oleh salah seorang nelayan (Red), yang menemukannya, namun kemudian tidak diketahui kapan kapal kayu ini hanyut dan saat ini berada di diatas karang Taka Latondu Kidi.
Menurut nelayan Rajuni (Red) yang menemukan pertama kali kapal kayu ini, sudah tidak berawak dan nelayan tersebut berupaya menarik kapal ini ke bibir pantai pulau Rajuni beberapa waktu lalu.
Panjang kapal sekitar 10 meter lebih dan lebarnya sekitar 5 meter.
Informasi lainnya yang berhasil dihimpun oleh Pewarta terkait kapal kayu ini, pernah ditarik ke pulau Rajuni oleh salah seorang nelayan (Red), yang menemukannya, namun kemudian tidak diketahui kapan kapal kayu ini hanyut dan saat ini berada di diatas karang Taka Latondu Kidi.
Menurut nelayan Rajuni (Red) yang menemukan pertama kali kapal kayu ini, sudah tidak berawak dan nelayan tersebut berupaya menarik kapal ini ke bibir pantai pulau Rajuni beberapa waktu lalu.
Panjang kapal sekitar 10 meter lebih dan lebarnya sekitar 5 meter.
Bila melihat jenis kapal dengan corak dan warna cet kapal ini dipastikan kapal kayu ini berasal dari luar Sulawesi Selatan. Dan dari peralatan yang ada diatas kapal, diperkirakan kapal ini adalah kapal yang digunakan untuk menangkap ikan.
Belum ada sumber yang bisa memastikan asal dan nama kapal serta siapa pemilik kapal ini. Namun jika betul kapal ini mengalami nasib naas, yang menjadi pertanyaan, bagaimana nasib awaknya ?
Belum ada sumber yang bisa memastikan asal dan nama kapal serta siapa pemilik kapal ini. Namun jika betul kapal ini mengalami nasib naas, yang menjadi pertanyaan, bagaimana nasib awaknya ?
Sementara itu Anto seorang pemerhati kepulauan kepada Pewarta mengatakan setidaknya ada upaya pihak terkait untuk memindahkan secepat mungkin kapal ini ke lokasi yang aman. Karena menurut Anto, keberadaan kapal ini karam, diatas gugusan karang Taman Nasional Takabonerate dikhawatirkan dapat merusak gugusan karang di sana.
Bayangkan jika kapal kayu ini berpindah pindah lokasi kandas akibat terbawa arus dan gelombang, didalam Kawasan Taman Nasional Takabonerate, bisa jadi akan banyak merusak karang disana, pungkasnya. Katanya dijaga karangnya, iya kan, pungkas Anto. (Tim).