MEDIA SELAYAR. Kepala Desa Bungaia Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar Alimuddin D. ST mengaku kesal dengan tidak adanya koordinasi lebih awal antara petugas medis dan relawan COVID-19 didesanya dalam kejadian adanya 11 orang yang datang dari pelabuhan Bira di Labuan Nipayya pada Selasa (26/5) siang.
Alimuddin menyayangkan karena Petugas Puskesmas Parangia yang mengetahui lebih awal informasi tersebut, tidak sesegera mungkin berkoordinasi agar Relawan COVID-19 Desa Bungaia segera turun dan mendampingi ke Labuan Nipayya.
Malah mereka yang ke Labuan Nipayya kemudian melepaskan dua buah speedboat yang ditumpangi ke 11 orang tersebut, padahal itu penting dan harus di data, kita seperti dipermainkan kalau begini, kesal Alimuddin.
"Kami tidak sempat menahan dan mengambil data juru mudi kedua speedboat tersebut, karena mereka langsung disuruh pergi oleh Tim dari PKM Parangia atas perintah dari Kabupaten katanya", ungkap Alimuddin.
Pihak Puskesmas Parangia tidak melapor ke Tim Relawan Covid-19 Desa Bungaiya saat akan melakukan pemeriksaan rapid test d Labuang Nipayya, jelasnya lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 11 orang tiba dari pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba dengan menumpangi 2 buah speed boat, mendarat di Labuan Nipayya, Bonelohe dan telah dilakukan pemeriksaan rapid test dengan hasil non reaktif.
Ke 11 orang tersebut telah melanjutkan perjalanan ke kampung masing-masing di Balangsembo dan Barugaia. (Tim).