MEDIA SELAYAR. Ketua Ikatan Kerukunan Mahasiswa Tanete, Nur Tasbih menyayangkan adanya pemberitaan diberbagai media terkait nenek SB menantu AZA pasien positif Selayar yang dikabarkan dihindari warga Desa Tanete, Kecamatan Bontomatene. Ia mengatakan kalau informasi itu perlu diluruskan.
Sempat diposting dibeberapa akun media sosial dan media online terkait nenek (SB), warga Desa Tanete, Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kep. Selayar dihindari warga sekitar tempat tinggalnya, lantaran menantunya yaitu AZA dinyatakan positif Covid-19. Hal tersebut, lantas menuai berbagai respon dan tanggapan ditengah-tengah masyarakat Selayar, khususnya warga Desa Tanete.
"Kami, teman-teman IKMAT sebelumnya sudah membuat posko covid 19, berinisiatif untuk berkomunikasi dengan pemerintah setempat dan orang terkait. Salah satunya ibu bintang, pada saat konfirmasi dengan kepala dusun paniroang, kami mendapatkan informasi ternyata pemerintah setempat juga kaget dengan pemberitaan itu," ujar Nur Tasbih, melalui pesan WhatsApp, pada Sabtu, (9/5/2020).
Berita sebelumnya, Akibat Stigma Keliru Covid-19 Nenek SB Dikucilkan Warga, Bersyukur Polisi Cepat Bertindak. Sehingga Ketua IKMAT ini, akan melakukan klarifikasi dibeberapa media mengatakan bahwa berita tersebut tidak benar dan perlu diluruskan.
"Terkait itu bhabinkamtinas memang benar mendatangi dan membelikan keperluan nenek SB, tetapi persoalan tidak ada warga yang berani bertemu nenek SB itu, tidak benar karena sebelum kepala dusun sudah mendatangi beliau untuk memberikan beberapa bantuan dari mahasiswa tanete," ungkap Nur Tasbih. (*)