MEDIA SELAYAR. Black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, hari ini Selasa (12/1) telah ditemukan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang menjadi pembicara pertama dihadapan media menyampaikan sejumlah hal dan instruksi Presiden terkait pencarian black box dan pencarian serta pemberian hak-hak korban peristiwa ini.
Menhub juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden yang telah memberi dukungan moral pada operasi SAR.
Selanjutnya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasi SAR ini.
Black box yang ditemukan yakni perekam data penerbangan atau flight data recorder (FDR).
"Seperti diketahui, FDR sudah ditemukan," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam jumpa pers di JICT, Jakarta, Selasa (12/1)
Budi Karya mengungkapkan saat ini FDR tengah dalam perjalanan. Dia mengatakan, dalam waktu dekat FDR akan segera tiba.
FDR merupakan alat yang merekam data-data penerbangan. FDR merekam data teknis pesawat, seperti ketinggian, kecepatan, putaran mesin, radar, termasuk autopilot.
FDR mempunyai durasi rekaman hingga 25-30 jam. Artinya, setelah 25-30 jam, data akan terhapus dengan sendirinya.
Black box sendiri terdiri dari 2 komponen. Selain FDR, juga ada perekam suara kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR) yang berfungsi merekam data-data percakapan pilot di dalam kokpit.
Sementara itu Panglima TNI yang mendampingi Menhub, menjelaskan tentang penemuan black box berisi data penerbangan yang bisa digunakan untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Black box juga dilengkapi perangkat yang dikenal sebagai Underwater Locator Beacon (ULB).
Perangkat tersebut akan aktif segera setelah perekam bersentuhan dengan air dan dapat mengirimkan sinyal dari kedalaman 14.000 kaki.
Fungsi alat tersebut adalah guna membantu menemukan black box setelah kecelakaan pesawat yang terjadi di laut.
Dengan penemuan black box Sriwijaya Air SJ 182 ini diharapkan penyebab kecelakaan pesawat nahas tersebut segara terungkap.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Basarnas dan Ketua KNKT juga menyampaikan ungkapan terimakasih atas support semua stakeholder dalam proses SAR pencarian dan pertolongan pada peristiwa jatuhnya peswat Sriwijaya Air SJ 182.
Dari penjelasan tersebut juga diketahui bahwa yang ditemukan adalah Flagth Data Recorder
(Live).