MEDIA SELAYAR. Cuaca ekstrim dan tingginya air laut pasang yang terjadi pada bulan Januari hingga Februari, menyebabkan terjadinya abrasi dan rusaknya ratusan meter tanggul penahan ombak di Pulo Pasi, Desa Menara Indah.
Atas kejadian ini, Kepala Pelaksana BPBD Kepulauan Selayar Drs. Ahmad Ansar, M.Si., didampingi oleh Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Syaiful Bahri, ST., melakukan pemantauan langsung, atas kondisi yang terjadi di Desa Menara Indah, Kecamatan Bontomatene.
Turut pula hadir mendampingi, yaitu Kasi Rehabilitasi Raja Dewi, S. Sos., dan Kasi Rekontruksi Rey Rivaldi Alfons, ST., serta sejumlah staf BPBD Kepulauan Selayar.
Kepala Pelaksana BPBD Kepulauan Selayar Drs. Ahmad Ansar, M.Si., kepada Pewarta, pada Kamis (1/4), mengatakan bahwa Pemerintah Desa Menara Indah telah pro aktif melaporkan kejadian ini ke Pemerintah Kabupaten, dalam hal ini BPBD.
"Terjadinya pengikisan pantai dan rusaknya ratusan meter tanggul penahan ombak di Pulau Pasi sudah dilaporkan oleh Pemerintah Desa kepada pihak BPBD Kepulauan Selayar", kata Ahmad Ansar.
Sehingga disaat Kepala Desa Menara Indah Zainal Arifin, melakukan koordinasi dan melaporkan kejadian tersebut, saat itu juga kami langsung memberikan bantuan ratusan karung berisi pasir, yang sifatnya penanganan sementara.
"Tapi kan tidak cukup dengan itu saja, kita juga sadari bahwa itu tidak akan bertahan lama. Olehnya itu, saat ini kita berupaya agar bagaimana tanggul yang ada sekarang ini, yang dirusak oleh ombak dan gelombang besar, kemudian bisa ditata dan direkonstruksi kembali", jelas Ansar.
Lebih lanjut, Ia juga menjelaskan, bahwa letak Pulo Pasi memang sangat dipengaruhi oleh 2 musim, yaitu musim barat dan musim timur. Sehingga pola pergerakan pasir pantai di Pulau Pasi itu sangat dipengaruhi oleh arus yang terjadi.
Sehingga potensi dan tingkat kerawanannya memang besar, dan sangat berbahaya ketika terjadi cuaca buruk seperti ombak besar dan tingginya air pasang. Maka antisipasinya memang lebih awal harus dipikirkan.
Kemudian, menurut Ahmad Ansar, masyarakat Desa Menara Indah juga harus mulai berpikir untuk mengurangi pengambilan pasir disepanjang pantai. Karena disadari atau tidak, hal itu juga menjadi faktor penyebab terjadinya abrasi.
Sementara itu, Kepala Seksi Rekontruksi BPBD Kepulauan Selayar Rey Rivaldi Alfons, ST., mengungkapkan bahwa setelah meninjau dan melakukan pengukuran, Ia melihat kondisi tanggul yang ada di Menara Indah, mengalami kerusakan yang cukup parah.
"Kurang lebih 150 meter tanggul yang rusak berat, di Dusun Pasi Barat, dari total panjang tanggul 627 meter, dan itu butuh direkonstruksi", jelas Rey Rivaldi.
Adapun terkait absrasi pantai, di Dusun Pasi Timur, kami mengukur sekitar 300 meter. Abrasi pantai yang terjadi ini, sudah cukup memprihatinkan, dimana air laut sudah hampir masuk ke lokasi pemukiman warga.
"Ada pelindung dan pemecah ombak, yaitu salah satunya bronjong, yang dipasang di Dusun Pasi Timur, namun kurang efektif, mungkin kita akan mengusulkan ke Pemerintah Pusat untuk dilakukan penanggulan", ucap Rey.
Lebih lanjut, Rey Rivaldi Alfons mengatakan kurang lebih 450 meter dari 627 meter itu, rencana kita juga akan usulkan untuk direhab ulang, karena plasteran tanggul sudah banyak yang retak dan rusak berat.
Ia menambahkan, dari hasil pemantauan dan pengukuran tanggul disepanjang pantai Pulo Pasi, pihaknya akan membuat proposal, bahwa memang ada banyak kerusakan tanggul dan terjadi abrasi akibat dari bencana yang terjadi. Proposal ini akan akan diusulkan di Tahun 2021 ini, untuk Tahun Anggaran 2022.
"Jadi yang akan kita usulkan ke Pemerintah Pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bukan hanya Desa Menara Indah", lanjutnya.
Akan tetapi, kata Rey, yang akan diusulkan ke Pemerintah Pusat itu adalah semua wilayah di Kabupaten Kepulauan Selayar yang memang terdampak bencana, dimana infrastruktur tanggulnya mengalami rusak berat.
Terkait realisasinya nanti, itu tergantung Pemerintah Pusat, namun kita tetap berupa untuk mengusulkan di Tahun 2021 ini, dan semoga ada jawaban di Tahun 2022 nanti, pungkas Rey Rivaldi. (Afd).