MEDIA SELAYAR. Hujan yang selalu mengguyur lokasi pelaksanaan TMMD ke- 111 di Kampung Tola, Kelurahan Bontobangun, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar, mengakibatkan mobilisasi material untuk pembangunan mesjid dan jembatan harus melalui jalur alternatif.
Bati Ops Kodim 1415/Selayar Pelda Bahtiar, kepada Pewarta, pada Selasa (22/6), mengatakan bahwa para personil Satgas TMMD harus berjalan sambil menarik material besi sejauh 2 Km, untuk sampai ke lokasi TMMD.
"Saat itu alat berat baru bisa membuka akses jalan Bitombang-Tola kurang lebih 1 Km, sehingga sebagai jalur alternatif, para Personil Satgas TMMD harus menarik besi material menuju ke Kampung Tola, dengan menempuh jarak sejauh 2 Km", ucap Pelda Bahtiar mengisahkan.
Sementara untuk material batu bata dan semen, harus diangkut melalui jalur laut dari Pelabuhan Ngapaloka Desa Patilereng Kecamatan Bontosikuyu menuju lokasi pelaksanaan TMMD di Kampung Tola, Kelurahan Bontobangun, Kecamatan Bontoharu.
Tentang kendala yang dihadapi, menurut, Pelda Bahtiar, hal tersebut tidak terlalu berarti dan tidak menghalangi personil Satgas TMMD 111 untuk terus menyelesaikan pekerjaan.
Senada dengan penyampaian Pelda Bahtiar, DanSatgas TMMD ke- 111 Kodim 1415/Selayar, Letkol Kav. Adi Priatna membenarkan hal tersebut.
"Kendalanya ya itu, cuaca yang kerap berubah-ubah. Kendala tehnis ya, peralatan besar yang harus didatangkan ke lokasi, sementara jalur ke lokasi cukup terjal," ungkap Adi Priatna.
Meski mobilisasi pengadaan material bangunan untuk pembangunan mesjid dan jembatan tersebut harus melalui jalur laut sebagai alternatif saat hujan tiba, tetap aman dan lancar.
"Insya Allah, semua akan berjalan lancar dan sesuai rencana, serta kami juga mohon doa, agar personil Satgas TMMD ke- 111 Kodim 1415 Kepulauan Selayar yang saat ini bekerja dilapangan tetap sehat dan tetap dalam lindungan Allah SWT," pungkas Adi Priatna.
Lanjut disampaikan Dansatgas TMMD ke-111 Kodim 1415/Selayar, Letkol Kav. Adi Priatna bahwa pembangunan mesjid Tola ini bertujuan agar masyarakat bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan tentu saja harapan kita adalah pembangunan mesjid dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat Kampung Tola.
"Semoga dengan terbangunnya mesjid Tola bisa dimanfaatkan untuk sarana ibadah yang representatif bagi jamaah untuk sholat, pengajian dan kegiatan sosial keagamaan lainnya," pungkas Adi Priatna. (TMC).