MEDIA SELAYAR. Pelibatan warga Kampung Tola dalam membantu personil Satgas TMMD Ke 111 Kodim 1415/Selayar, melaksanakan pekerjaan fisik, sama sekali tidak mengganggu aktivitasnya sebagai petani dan pekebun.
Hal ini diucapkan Dan Satgas TMMD 111 Kodim 1415/Selayar, Letkol Kav. Adi Priatna selaku, saat melakukan presentase tentang progres pelaksanaan kegiatan pekerjaan fisik TMMD didepan Ketua Tim Wasev Waaster Kasad, Brigjen TNI. Ghatut Setyo Utomo, Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, dan Forkopimda, di Aula Makodim, Benteng Selayar, pada Kamis (25/6)
Dijelaskan bahwa pelibatan warga Kampung Tola sebanyak 30 orang untuk bergabung dengan anggota Satgas TMMD ke 111, tidak mengganggu aktivitasnya sebagai petani, karena diterapkan dengan ship pagi dan ship siang.
"TMMD ke 111 yang dilaksanakan di Kampung Tola Selayar dengan melibatkan masyarakat setempat, tidak mengganggu aktivitasnya, setiap hari dibagi dalam 2 shift antara lain shift pagi sampai siang 15 orang dan ship siang 15 orang", ujar Letkol Kav. Adi Priatna.
Dan Satgas TMMD ke 111, Letkol Kav. Adi Priatna mengatakan masyarakat kampung Tola bersama-sama dengan personil Satgas membuka jalan poros Kampung Tua Bitombang ke Kampung Tola sepanjang 3.276 meter, membangun jembatan, membangun Mesjid dan pekerjaan fisik lainnya.
Dalam kesempatan itu, Letkol Kav. Adi Priatna juga melaporkan program non fisik yang dilaksanakan pada TMMD Ke 111 Kodim 1415/Selayar seperti pemberian sembako, Penyuluhan Pertanian dan Perkebunan, penyuluhan KB Kes dan HIV, Bencana Alam, Penyuluhan Hukum, Wawasan Kebangsaan, Kamtibmas, Narkoba, dan Penyuluhan Stunting.
Disampaikan pula dukungan pasukan yang terlibat dalam TMMD di Kampung Tola Selayar, yaitu TNI AD sendiri 110 Orang, TNI AL 4 orang TNI AU kita minta 1 regu, tapi yang sempat bergabung hanya 3 orang, dan Polres sebanyak 21 orang. Sementara dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar sejumlah 10 sebagai tenaga penyuluh
Dalam pemaparannya terkait progres pelaksanaan TMMD di kampung Tola, Dan Satgas TMMD ke 111, Letkol Kav. Adi Priatna mengatakan, hingga saat ini pelaksanaan pekerjaan fisik sudah mencapai 65 persen.
"Pekerjaan fisik jembatan dari kondisi awal, hingga saat ini sudah dalam tahap finishing. Untuk pekerjaan duiker yang dimulai penggalian, saat ini sudah dalam pemasangan plat", kata Adi Priatna.
Khusus pembangunan mesjid Kampung Tola, sudah mencapai 70 persen. Pasalnya, setelah dibongkar, ternyata tulang pondasi Mesjid tersebut tidak ada, sehingga dikerjakan, sehingga harus di rehab total.
Meskipun ada kendala yang dihadapi, namun tetap bisa dikendalikan dan dilaksanakan, khususnya pendistribusian material seperti semen, besi dan batu bata terpaksa melalui jalur laut karena medan melalui darat tidak bisa ditembus dengan kendaraan roda empat, jika terjadi hujan, pungkas Adi Priatna. (TMC)