MEDIA SELAYAR - Hingga Minggu (5/12)siang ini terdata Tim SAR masih melakukan pencarian warga korban erupsi gunung Semeru. Sejumlah relawan dari berbagai daerah di Jawa Timur mulai masuk ke daerah-daerah terdampak erupsi Semeru malam tadi.
Sementara itu data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejumlah korban meninggal telah teridentifikasi, berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, mengatakan, 11 korban lainnya masih dalam proses identifikasi oleh BPBD Lumajang.
"Selain itu, sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara. Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas puskesmas," kata Muhari dalam keterangan pers, Minggu (05/12).
Sementara itu, Minggu (05/12) tiga unit pencarian dan penyelamatan (SRU) tengah mencari seorang warga yang dilaporkan hilang bernama Poniyem (50 tahun).
"SRU 1 melaksanakan pencarian di desa Kajar Kuning dan desa Surah Kobokan. SRU 2 dan SRU 3 melaksanakan pencarian di area Kebondeli. Lalu satu SRU disiagakan di Posko Induk yang nantinya dapat dikerahkan sewakty-waktu jika diperlukan," kata Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna.
Erupsi Gunung Semeru berdampak di delapan kecamatan yang menyebabkan 902 orang mengungsi.
Para saksi mata menggambarkan desa-desa penuh dengan abu dan suasana gelap karena asap tebal menutupi langit.
Dalam jumpa pers itu, Indah meminta kepada BNPB, "apabila cuaca memungkinkan, ada helikopter yang bisa memantau rakyat kami yang terjebak karena kami kesulitan betul."
"Kasihan dan ini keluarganya menangis semua ini karena ada sekitar delapan sampai 10 orang yang terjebak. Barang kali ada heli yang bisa memantau," kata Indah.
Upaya evakuasi terhambat tebalnya asap, putusnya listrik dan hujan deras selama erupsi sehingga mengakibatkan kondisi jalan berlumpur.
Informasi terkait penerbangan dari AirNav Indonesia menyebutkan sampai Sabtu petang, "tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Surabaya, Cabang Denpasar, Cabang Semarang, Cabang Yogyakarta maupun Cabang Solo." (***)