MEDIA SELAYAR. Hingga Jum'at (17/12) malam ini ribuan warga Pulau Kalaotoa Kecamatan Pasilambena masih bertahan di lokasi pengungsian di bukit Lambena. Mereka masih bertahan karena masih trauma akan gempa susulan mengingat masih seringnya guncangan gempa kecil dirasakan oleh warga.
Sementara itu, akibat gempa puluhan warga menjadi korban luka. Dari luka ringan hingga berat. Malah 4 orang warga diantaranya akan dirujuk ke pusat Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Kepada Pewarta, dr. Ainun Fitriani Ismail menjelaskan bahwa saat ini terdata ada 4 orang korban gempa yang mengalami luka, dimana lukanya tersebut termasuk luka berat dan segera memerlukan tindakan lebih lanjut di rumah sakit.
"Bahkan salah seorang dari 4 warga yang menjadi korban luka adalah seorang anak yang diduga mengalami patah tulang di area kedua pahanya", ucap dr. Ainun.
Untuk itu, kami menyarankan kepada keluarga dan juga tim yang ada di Pasilambena untuk segera merujuk anak tersebut ke Rumah Sakit di Selayar, untuk memastikan apakah anak tersebut benar-benar patah kedua pahanya atau tidak, jelas dr. Ainun.
Saat ini, kata dr. Ainun pihaknya hanya bisa melakukan pemeriksaan fisik dan berdasarkan dari jawaban secara anamnesis (memperoleh data dan informasi tentang permasalahan yang sedang dialami dan dirasakan oleh pasien).
Selain itu, juga ada beberapa ibu hamil yang sepertinya sangat beresiko ketika harus melahirkan di sini (Pasilambena) untuk saat ini.
"Karenanya, kami juga menyarankan agar mereka dirujuk mengingat sarana dan prasarana yang masih snagat minim di Pasilambena, serta tidak adanya tempat untuk melakukan persalinan yang cukup memadai", kata dr. Ainun.
Terhadap korbal luka yang ada, Ia mengatakan saat ini tidak ada ruang perawatan yang layak sehingga para korban hanya dititipkan kepada para tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh titik pengungsian, pungkas dr. Ainun.
Sebelumnya, pada Rabu (15/12) 2 orang warga Desa Pulo Madu, Kecamatan Pasilambena, korban gempa bermagnitudo 7,5 yang terjadi di Lauat Flores, juga telah dirujuk ke rumah sakit di Benteng, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, untuk mendapatkan perawatan.
Kedua korban gempa tersebut mengalami cedera patah tulang dan luka yang cukup serius pada bagian kepala akibat tertimpa dinding tembok rumah batu dan balok kayu, saat hendak menyelamatkan diri ketika gempa dengan goncangan yang cukup keras terjadi. (Afd).