MEDIA SELAYAR. Sebanyak 1560 warga mengungsi, 31 rumah dan fasilitas umum, seperti Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Mesjid serta bangunan lainnya rusak di Desa Bonerate, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Hal ini dijelaskan oleh Kades Bonerate Arsyad Manaba, kepada Pewarta, pada Kamis (16/12).
Arsyad Manaba mengatakan hingga saat ini warga Bonerate masih tetap bertahan di lokasi pengungsian Bukit Miantu'u. Di daratan tertinggi itulah, masyarakat mendirikan tenda-tenda darurat.
"Sekalipun masyarakat sudah diimbau untuk kembali ke rumah masing-masing, tetapi tetap waspada namun sebagian dari mereka masih belum ingin kembali rumah, karena masih takut dan trauma akibat gempa yang terjadi pada Selasa 14 Desember 2021, kemarin", ucap Arsyad Manaba.
Arsyad menyampaikan bahwa pihaknya telah menyalurkan bahan makanan instans untuk membantu masyarakat yang sampai sekarang masih tetap bertahan di tenda-tenda pengungsian darurat.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Rabu (15/12) ribuan warga Pulau Bonerate Kecamatan Pasimarannu, masih tetap bertahan ditenda pengungsian darurat yang didirikan warga di daratan tertinggi atau daerah pegunungan.
Zainuddin, salah seorang warga Pulau Bonerate, saat dihubungi via telfon mengatakan masyarakat Pulau Bonerate saat ini lebih memilih tinggal sementara waktu ditempat pengungsi karena masih takut akan terjadi gempa susulan yang kekuatannya lebih besar dari yang terjadi pada Selasa siang kemarin.
Ia menyampaikan, bahkan hingga Rabu siang, gempa masih terjadi sebanyak 3 kali, dan getarannya masih sangat terasa di Pulau Bonerate.
Dilokasi pengungsian tersebut, kebanyakan didominasi dari kalangan perempuan dan anak-anak, sehingga dibutuhkan selimut dan tenda, agar mereka tidak kedinginan saat malam, terlebih lagi saat terjadi hujan.
Zainuddin juga menyebut bahwa saat ini masyarakat Pulau Bonerate juga sangat membutuhkan bantuan sembako, mengingat logistik yang dibagikan oleh pemerintah kecamatan dan desa tidak mencukupi, karena memang jumlah masyarakat yang mengungsi cukup banyak.
Sementara itu, kata Zainuddin, Tim Kesehatan dibantu dengan Palang Merah Remaja (PMR) di Pasimarannu terus bergerak ke titik - titik pengungsian, memantau kesehatan warga dan memberikan pelayanan medis terhadap warga yang membutuhkan. (Afd).