Tercatat 814 Kali Gempa Susulan, BMKG : Warga Pulau Bonerate dan Kalaotoa Tidak Perlu Panik

Senin, 20 Desember 2021 | 03:16 WIB Last Updated 2021-12-20T03:43:37Z


MEDIA
SELAYAR. Tercatat sekitar 814 kali gempa bumi susulan yang telah terjadi pasca gempa bumi 7,4 SR di Laut Flores. Dari jumlah tersebut, tidak semua gempa dirasakan oleh warga, bahkan rata-rata gempa susulan yang terjadi sudah memperlihatkan hasil trand penurunan, baik itu kekuatan maupun jumlah gempanya. 


Hal ini disampaikan oleh Ramadhan Priadi, Ketua Tim Survey Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan, kepada Pewarta, di rumah jabatan Camat Pasimarannu, Senin (20/12) sekitar pukul 01.00 Wita. 


Ramdhan Priadi mengatakan bahwa selama 7 hari kedepan, Ia akan berada di Kepulauan Selayar untuk melakukan survei gempa. Mereka berjumlah 10 orang dari BMGK yang terbagi menjadi 2 tim, yakni 4 orang di Pulau Bonerate dan 6 orang di Pulau Kalaotoa. 


Bahkan saat dikonfirmasi Pewarta, Ramadhan Priadi bersama 3 orang rekannya sementara melakukan survey gempa, dengan mendeteksi, merekam, dan mencatat pergerakan dan waktu terjadinya tremor atau getaran. 


Ramadhan Priadi yang ditugaskan untuk melakukan survey di Pulau Bonerate, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, menyebut meskipun gempa bumi masih tercatat banyak, akan tetapi gempa yang dirasakan sudah cukup mengalami penurunan. 


"Untuk itu, kami mengimbau agar masyarakat Pulau Bonerate, Kecamatan Pasimarannu, tidak perlu panik dengan sering terjadinya gempa susulan tersebut", ucap Ramadhan Priadi. 


Tetap siaga tetapi tidak perlu sampai panik secara berlebihan, karena panik bisa membawa bencana dan bahaya bagi diri sendiri maupun yang lainnya. 


"Jadi sekiranya rumahnya mengalami kerusakan untuk sementara jangan dulu ditinggali. Tapi jika rumahnya masih bagus dan tidak ada keruskaan yang berarti, masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing", kata Ketua Tim Survey gempa BMKG Sulawesi Selatan ini. 


Masyarakat tidak perlu panik, karena kami dari pihak BMKG juga datang, dan akan berusaha mencatat dan merekam apa saja rekomendasi yang akan kami berikan nantinya. 


"Saya rasa untuk masyarakat di wilayah Pulau Bonerate dan Kalaotoa jangan panik dan jangan mudah percaya berita hoax. Karena banyak juga pihak yang memanfaatkan situasi yang terjadi saat ini dengan membuat berita-berita hoax atau miring, yang kadang bisa berakibat fatal bagi masyarakat", jelas Ramdhan. 


Berdasarkan teori sebenarnya, setelah gempa bumi besar terjadi biasanya memang akan disusul dengan gempa bumi yang lebih kecil dan frekuensi yang lebih tinggi. 


Sementara itu, kata Ramdhan, setelah gempa bumi besar terjadi, akan sangat jarang terjadi gempa bumi besar lainnya, kecuali dia beda patahan. 


Untuk di wilayah Kepualauan Selayar terpantau memang trandnya sudah mengalami penurunan meskipin masih tercatat terjadi beberapa kali gempa susulan, pungkasnya. (Afd). 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tercatat 814 Kali Gempa Susulan, BMKG : Warga Pulau Bonerate dan Kalaotoa Tidak Perlu Panik

Trending Now

Iklan