MEDIA SELAYAR - Belum selesai penanganan virus covid-19 varian baru Omicron, kini publik kembali diinfokan ada varian baru bernama Deltacron".
Seperti dilansir dari media CNBC yang menulis tentang Badan Keamanan Kesehatan (UKHSA ) secara resmi tengah memantau perkembangan varian Covid-19 baru bernama 'Deltacron'. Varian ini adalah perpaduan virus corona varian Delta dan Omicron.
Eks Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama mengemukakan Deltacron merupakan varian baru gabungan BA.1 dan B.1617.2.
Kedua varian tersebut, kata Tjandra telah memperoleh pengakuan dari otoritas berwenang di Inggris sebagai laporan yang sedang diawasi oleh otoritas setempat.
"Di Inggris varian ini dimasukkan ke dalam 'variant surveillance report'," kata Tjandra dalam keterangan tertulis, Jumat (18/2/2022).
Tjandra mengemukakan sekuen dari 25 varian Deltacron kini sudah dikirim ke GISAID pada 7 Januari lalu. Namun, pada saat itu banyak yang menganggapnya sebagai pencemaran di laboratorium.
"Tetapi sekarang memang dilaporkan adanya varian hibrid Deltacron ini yang disebut sebagai BA. 1 + B.1617.2," kata Tjandra.
WHO, kata Tjandra, pada awal Januari lalu memang menyebutkan kemungkinan seseorang terserang beberapa varian sekaligus. Misalnya, seperti saat seseorang terinfeksi Covid-19 dan flu secara bersamaan.
"Sejauh ini belum ada informasi resmi dari UKHSA tentang kemungkinan penularan dan berat ringannya varian baru ini, walaupun ada pendapat beberapa pakar. Nampaknya kita masih perlu menunggu beberapa waktu ke depan." katanya. Seperti dilansir dari CNBC Indonesia dengan judul "Eks Bos WHO 'Bongkar' Kemunculan Deltacron, Begini Ceritanya!" (*).