MEDIA SELAYAR. Ratusan ekor tukik penyu hijau dilepasliarkan dari pantai pulau Tarupa ke perairan Takabonerate Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan pada Selasa (22/3) sore.
Dipilihnya pantai Pulau Tarupa karena pantai Pulau Tarupa dan pulau-pulau kecil disekitarnya dalam Kawasan Nasional Takabonerate merupakan daerah perlintasan induk penyu yang menjadikan pantai di kawasan Takabonerate sebagai tempat bertelur setiap tahunnya.
Kendati jenis hewan ini disebut telah langka didunia namun keberadaan dan kembangbiak jenis penyu hijau di kawasan taman laut Takabonerate masih terjaga dan belum mengkhawatirkan, jelas Faad Rudianto, Kepala Balai Taman Nasional Takabonerate.
“Keberdaannya di dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate masih terjaga dan belum mengkhawatirkan. Hal ini karena masyarakat di Takabonerate sebagian besar telah teredukasi dengan baik sehingga mereka turut menjaga penyu beserta telur penyu yang mereka temukan, bahkan jika menemukan penyu terjerat jaring atau telur penyu, mereka langsung menyerahkan kepada petugas Taman Nasional untuk penanganan lebih lanjut”, jelas Faad Rudianto.
Contohnya ratusan ekor tukik penyu hijau yang dilepasliarkan ini adalah telur serahan warga Pulau Tarupa kepada petugas Balai Taman Nasional Taka Bonerate, yang selanjutnya ditetaskan secara semi alami di demplot penetasan oleh petugas Taman Nasional Wilayah 1 Pulau Tarupa, ungkap Faad.
Semoga yang dilepaskan bisa berkembang biak dan dapat menambah jumlah penyu hijau yang ada, tutup Faad Rudianto.
Pantauan di Pulau Tarupa, pelepasan ratusan tukik penyu hijau dipantai dilakukan bersamaan oleh Sekjen KKP RI bersama sejumlah pejabat dan warga, sebagai simbol konservasi dan gerakan menjaga lingkungan yang dikampanyekan ke masyarakat pesisir di Kepulauan Selayar.
Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif menyampaikan harapan agar apa yang dilakukan dapat bermanfaat dan bisa menjadi contoh kepada masyarakat yang mendiami pulau-pulau kecil dalam kawasan Takabonerate.
“Ini contoh agar warga Kepulauan Selayar dapat menjaga keberadaan sumber daya perikanan dan kelautan di Kepulauan Selayar, khususnya keberadaan penyu yang sangat banyak diburu oleh Bandar Bandar tak bertanggungjawab luar Selayar. Mari kita jaga pulau kita, tegas Wakil Bupati Kepulauan Selayar yang sebelumnya dikenal sebagai pemerhati lingkungan.
Menurut Saiful Arif, penyu memiliki peran penting untuk menjaga kesehatan laut di seluruh dunia selama lebih dari 100 juta tahun. Peran itu antara lain menjaga fungsi terumbu karang supaya produktif hingga memindahkan nutrisi penting dari perairan ke daratan pulau, kata H. Saiful Arif.
Mengingat laut yang sudah tidak sehat lagi akibat overfishing, perubahan iklim, dan polusi, maka upaya melindungi penyu perlu ditingkatkan, termasuk dengan mendorong bertambahnya populasi penyu sehingga menjamin sehatnya laut. Kita perlu mempertahankan populasi penyu di perairan Kepulauan Selayar, tutup H. Saiful Arif. (Lo2).