MEDIA SELAYAR. Kelompok Tani (Poktan) Millenial Kayuadi Desa Kayuadi Kecamatan Takabonerate melakukan penanaman tanaman hortikultura jenis tomat, kacang panjang, timun, pare dan sawi, pada Sabtu (10/9).
Kegiatan budidaya tanaman holtikultura ini merupakan program ketahanan pangan desa bekerjasama dengan Polsek Taka Bonerate, dimana Poktan Millenial Kayuadi merupakan salah satu kelompok binaannya.
Dikonfirmasi, Kepala Desa Kayuadi Akbal Billo mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan karena selama ini sayuran yang dikonsumsi oleh masyarakat Kayuadi, di datangkan dari kabupaten Bantaeng dan Bulukumba. Sehingga selain harganya tinggi, sayurnya juga sudah tidak segar lagi.
Karenanya, kata Akbal, selaku Pemerintah Desa Kayuadi, pihaknya ingin memantik semangat masyarakat agar bisa memanfaatkan lahan dengan baik dengan menanam sayuran guna memenuhi kebutuhan sehari-harinya, termasuk juga bisa menyuplai ke pulau-pulau yang ada di wilayah kecamatan Taka Bonerate.
"Budidaya tanaman holtikultura ini merupakan program ketahanan pangan di desa, dimana sebagian anggaran yang digunakan bersumber dari Dana Desa", jelas Akbal, kepada Pewarta, pada Senin (12/9).
Jika masyarakat sungguh-sungguh dalam mengembangkan tanaman hortikultura ini, kami pemerintah desa akan kembali memasukkan program ini, khususnya pengadaan sarana dan prasarana penunjangnya ke dalam anggaran desa. Disamping itu, kami juga akan berusaha meminta perhatian dan anggaran kabupaten", jelasnya lagi.
Sementara itu, Kapolsek Taka Bonerate Ipda Hasan, S.Sos., selaku pembina dari program ketahanan pangan desa tersebut mengatakan berawal dari keprihatinannya terhadap kondisi masyarakat Kayuadi yang membutuhkan sayuran segar dengan harga terjangkau, sehingga beliau memulai mengelola lahan di samping tempat tinggalnya untuk ditanami berbagai bagai sayuran.
Melihat hasil yang di capai cukup memuaskan, Kapolsek Taka Bonerate Ipda Hasan peraih Pin Perak Kapolri tahun 2017 dengan inovasi kebun Kamtibmas berinisiatif membentuk kelompok tani untuk dibina dalam menanam sayuran di pulau Kayuadi.
"Sebelumnya harga sayuran di Kayuadi khususnya tomat itu cukup tinggi, yakni Rp. 5.000/3 biji atau 30.000/kg. Namun setelah kebun yang kami olah ini berproduksi, harga tomat turun menjadi 15.000/kg", ucap Ipda Hasna.
Dari hasil kebun yang dikelola bersama anggota kelompok tani binaan, kami sudah bisa menyuplai kebutuhan sayuran ke Kecamatan Pasimarannu, Pasilambena dan Kota Benteng, pungkas Ipda Hasan. (Tim).
