MEDIA SELAYAR. Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar, Sulawesi Selatan, berunjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Senin (5/9). Demonstrasi tersebut berlangsung di sejumlah titik dengan memblokade jalan.
Adapun kelompok mahasiswa yang turun demo ini antara lain dari Unhas, UNM, UMI, UINAM, Unibos, Unismuh, dan sejumlah elemen buruh di Kota Makassar.
Mereka melakukan aksi demonstrasi masing-masing berada di depan kampus. Seperti, Jalan Sultan Alauddin, Jalan Urip Sumohardjo, Jalan Ap Pettarani, dan Perintis Kemerdekaan. Untuk lokasi lainnya, di Fly Over Makassar dan di depan kantor DPRD Sulsel.
Sementara itu, untuk pengamanan demonstrasi, pihak kepolisian mengerahkan personel gabungan pengamanan demonstrasi sebanyak 1.955 orang.
Ribuan personel tersebut ditempatkan di beberapa titik aksi di Kota Makassar. Seperti di Fly Over Makassar, sejumlah personel polisi menggunakan seragam lengkap dengan tameng dan gas air mata.
"Untuk pengawalan dan pengamanan aksi unjuk rasa menolak harga kenaikan harga BBM hari ini melibatkan sekitar 1.955 personel gabungan," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS.
Kasi Humas Polrestabes Makassar ini meminta kepada mahasiswa atau elemen masyarakat yang menyampaikan aspirasinya agar senantiasa mentaati segala ketentuan yang berlaku dan tidak melakukan hal-hal yang bisa memicu keributan.
"Tidak merugikan kepentingan umum, sehingga penyampaian aspirasi dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan," ujarnya.
Diketahui, demonstrasi tersebut merupakan respon mahasiswa terhadap keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi hingga sekitar 30 persen pada Sabtu (3/9). Harga Pertalite dari sebelumnya Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter dan solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. (***).