MEDIA SELAYAR - Tragedi tenggelamnya Kapal Layar Motor (KLM) Kasman Indah 06 diperairan Kepulauan Selayar pada akhir pekan lalu jadi perhatian nasional.
Anggota Komisi V DPR RI Hamka B Kady meminta agar dilakukan investigasi menyeluruh atas peristiwa tenggelamnya KLM Kasman Indah 06 di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Minggu (25/12) lalu.
"Saya mendorong pihak terkait dilakukan investigasi terhadap kejadian tersebut," kata Hamka, kepada media, pada Jumat (30/12/2022).
Utamanya kata Hamka, terkait izin berlayar mengingat kondisi cuaca ekstrim dan badai dahsyat yang melanda hampir di seluruh wilayah tanah air.
"Khusus izin berlayar. Harus dicari tahu apakah memang mengantongi izin untuk berlayar atau tidak. Karena sejak dini BMKG telah memberi peringatan tegas akan informasi cuaca ekstrim hingga akhir tahun ini. Saya minta ini diinvestigasi menyeluruh," tegas Politisi senior Golkar asal Sulsel itu.
Berdasarkan informasi terakhir, saat ini Basarnas bersama tim tengah berupaya melakukan pencarian terhadap 6 korban yang hilang. Diketahui dari 11 penumpang kapal, baru lima orang yang ditemukan selamat.
KLM Kasman Indah 06 sendiri berlayar dengan rute Pelabuhan Reok, Nusa Tenggara Timur (NTT) bertolak menuju Kabupaten Jeneponto, Sulsel pada Jum'at (23/12/2022) lalu.
Selain memuat penumpang, kapal tersebut diketahui memuat 124 hewan ternak. Terdiri dari 30 ekor kuda, 44 ekor kerbau, dan 50 ekor kambing.
Namun sayangnya, dalam perjalanan kapal tersebut mengalami kebocoran hingga akhirnya dilaporkan tenggelam.
Lima penumpang yang selamat ditemukan terdampar di Pantai Lagundi, Desa Majapahit, Kecamatan Pasimarannu, Kepulauan Selayar.
"Informasi (kapal tenggelam) yang kita terima, dua hari yang lalu dan kapal itu adalah kapal yang mengangkut hewan dari Reok, NTT ke Jeneponto. Penumpangnya ada 11 orang dimana lima orang ditemukan di sekitar perairan Taka Bonerate," terang Kepala Kantor Basarnas Sulsel, Djunaidi, Selasa (27/12/2022).
Djunaidi mengatakan lima orang yang ditemukan selamat yakni Tison, Rani, Arupuddin, Sahrang, dan Daeng Tanga. Sementara enam orang yang belum ditemukan yaitu Sido, Rahul, Sero, Hendri, Saleh, dan I'ba.
"Enam orang lainnya kita nyatakan hilang dan sementara dilakukan pencarian dan pertolongan oleh Tim SAR, ada Basarnas, TNI/Polri dan juga masyarakat setempat membantu dalam proses pencarian ini," sebutnya.
Adapun wilayah pencarian dilakukan di tempat kapal diinformasikan tenggelam yang jaraknya sekitar 102 mil dari Pos SAR Selayar menggunakan Kapal RIB Basarnas Selayar. Djunaidi berharap pada pencarian ini seluruh korban yang hilang bisa segera ditemukan.
Namun dalam pencarian disebut Tim SAR mengalami sedikit kendala dimana cuaca esktrim yakni hujan deras disertai angin kencang menyebabkan gelombang tinggi. Pencarian dengan kondisi cuaca seperti ini juga disebut tak akan bisa maksimal.
"Kendala sangat besar karena ketinggian ombak di wilayah perairan Selayar itu dua hingga enam meter, sehingga kami Tim SAR mengalami kendala ini karena kami tidak bisa melakukan pencarian secara maksimal kalau cuacanya buruk," pungkasnya. (***).