Cuaca Ekstrim di Perairan Kepulauan Selayar, Nelayan Takabonerate Tak Melaut

Media Selayar
Minggu, 18 Desember 2022 | 16:28 WIB Last Updated 2022-12-18T08:28:52Z

Foto; Perahu Nelayan di Pantai Timur Pulau Rajuni

MEDIA SELAYAR
- Ratusan nelayan di Takabonerate, khususnya di Pulau Rajuni, Tarupa dan Pulau Jinato Kecamatan Takabonerate memilih menghentikan sementara aktivitas melaut. Mereka tak mau ambil risiko lantaran gelombang laut cukup besar dan cuaca yang ekstrim musim barat telah melanda daerah ini dalam 3 hari terakhir. 

“Sudah tiga hari ini kami istirahat sementara karena cuaca tidak bagus sekali,” kata Dasing  salah seorang nelayan asal Pulau Jinato kepada Pewarta, Minggu (18/12/2022)

Memang ada yang masih melaut namun tidak jauh dari pulau namun tingginya gelombang laut cukup mempengaruhi hasil tangkapan ikan nelayan yang masih melakukan melaut. “Tapi paling tidak sampai di luar sekali (untuk menangkap ikan). Jadi sedikit hasil tangkapan. Beda kalau cuaca bagus,” terangnya.

Cuaca buruk membuat nelayan menambatkan perahu dipantai bagian timur masing-masing pulau, karena ombak dan anginnya dari sebelah barat, mengingat ini musim barat maka pantai timur yang aman, itupun harus di jaga setiap saat karena angin kerap tiba-tiba berubah.  Para nelayan memilih melakukan aktivitas lain. Seperti memperbaiki alat tangkap ikan sembari menunggu cuaca kembali normal.

Hal yang sama disampaikan oleh Irfan, Kepala Dusun Rajuni Timur menyebut kalau untuk musim barat seperti ini apalagi awal-awal musim, sebagian besar nelayan enggan melaut akibat cuaca diperairan yang cukup ekstrim, kendati disebutnya bahwa ada juga yang melaut namun dekat-dekat dari daratan. Bukan apanya, kalau awal musim barat hingga bulan Januari - Pebruari ombaknya masih sangat kencang. 

Untuk kondisi nelayan dimusim-musim ini, sangat memprihatinkan, kita mau apalgi, hanya pasrah saja menunggu sampai cuaca membaik dan normal untuk melaut lagi, jelasnya. 

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprakirakan, hujan deras dan angin kencang yang melanda sebagian besar wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) masih terus terjadi. Ekstremnya cuaca sejak sepekan terakhir mempengaruhi ketinggian gelombang di perairan Sulsel.

Tingginya gelombang laut disebabkan kecepatan angin yang mencapai 10-40 kilometer per jam. Situasi itu diperkirakan bertahan hingga 4 hari mendatang. “Jadi sangat patut diwaspadai bagi masyarakat. Terutama nelayan di pesisir,” . (Tim). 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Cuaca Ekstrim di Perairan Kepulauan Selayar, Nelayan Takabonerate Tak Melaut

Trending Now

Iklan